iklan

“Lahan kami luas pak, namun kami tidak mengetahui dimana lahan itu dan siapa yang memilikinya dan siapa yang menikmatinya,” tegasnya.

Sekali lagi, mereka menegaskan bahwa mereka memiliki lahan yang luas namun mereka tidak bisa menikmatinya.

“Kami hanya berharap bapak, bahwa kejadian ini tidak akan terulang di anak cucu nanti,” sebutnya.

Dihadapan masyarakat, Edi Purwanto  menyampaikan saat ini masih banyak konflik lahan antara masyarakat dan pihak perusahaan.

“Sampai saat ini konflik lahan yang ada di Provinsi Jambi sebanyak 348 konflik lahan,” katanya.

Diakui Edi bahwa banyak sekali masyarakat yang datang dan mengadu kepada dirinya tentang permasalahan konflik lahan.

“Tapi memang belum bisa cepat selesai, karena kita ingin hasil yang adil, saya tau perjuangan bapak ibu itu pasti panjang dan melelahkan,” sebutnya.

Kata Edi, Jambi sendiri telah mendapat atensi khusus dari Menteri ATR/BPN RI, dan sebenarnya kata Edi, BPN Jambi sendiri ada di pihak masyarakat untuk membantu permasalahan tersebut.

“Kalau mau main-main sulit,  apalagi pak Kapolda dan Dandim sudah kompak melihat siapa yang menjadi dalang di balik konflik lahan,” tegasnya.

Kata Edi, dirinya sudah meminta Babinsa, dan  Babinkamtibmas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Berkonflik boleh tapi jangan sampai adu fisik, bisa disampaikan dengan cara-cara yang baik,” ungkapnya.

Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi ini meskipun sedang berkonflik namun bagaimana bisa ada efek kemanfaatan dan keadilan yang dirinya perjuangkan untuk masyarakat.

“Setelah ini kami akan panggil BPN, supaya menyelesaikan permasalahan ini. Karena tugas kita melindungi masyarakat,” pungkasnya. (*)


Berita Terkait



add images