Pesona Rumah Tuo Rantau Panjang Pada desa ini, dapat ditemukan Rumah Tuo Rantau Panjang sebanyak 60 buah yang berdiri tegak hingga kini.
Terbuat dari kayu, rumah ini berbentuk seperti rumah panggung dengan disangga dengan beberapa tiang dibawahnya. Rumah ini berbentuk memanjang ke samping, dengan tangga pada pintu masuk dan beberapa jendela dengan ukuran besar.
Dahulu atap Rumah Tuo Rantau Panjang dibuat dari ijuk, namun karena semakin sulitnya mencari ijuk kini pun atap diganti dengan seng.
Bentuk rumah-rumah di desa ini seragam, dengan warga cokelat terang dan dibagi menjadi tiga ruangan. Uniknya, untuk memasuki rumah wisatawan harus menunduk karena pintu rumah hanya setinggi satu meter.
Hal ini juga melambangkan kesopanan dan tata krama yang senantiasa dilestarikan penduduk setempat.
Ruang yang pertama adalah ruang pertemuan dengan lantai yang dibagi menjadi tiga bagian.
Antara bagian satu dengan lainnya dipisahkan dengan sekat kayu berukuran 10 cm. Lantai yang agak tinggi disebut Balai Melintang diperuntukkan untuk Ninik Mamak dan ulama.
Sedangkan lantai tengah untuk keluarga, serta lantai lorong yang menuju ke ruang kedua diperuntukkan bagi para pekerja. Sedangkan ruang kedua digunakan sebagai kamar tidur, dan ruang ketiga merupakan dapur untuk memasak.
Rumah Tuo Rantau Panjang juga memiliki lumbung padi seperti rumah tradisional Melayu pada umumnya yang terletak terpisah dari rumah utama.
Tak hanya unik, Rumah Tuo Rantau Panjang juga memiliki konstruksi kokoh serta dirancang tahan terhadap guncangan gempa bumi.
Hal ini bisa terjadi karena adanya Kayu Sendi yang digunakan sebagai bantalan tiang penyangga.
Selain kayu sendi, rahasia keawetan rumah panggung berusia ratusan tahun ini terletak pada getah pohon ipuh yang dioleskan pada kayu-kayu setiap lima tahun sekali. Dari sekian banyak rumah panggung di Desa Rantau Panjang, ada satu rumah yang paling menyita perhatian.
