iklan

Dalam upaya menuju visi 1 Juta BOPD minyak dan 12 miliar kaki kubik gas di tahun 2030, Pertamina Hulu Rokan Regional 1 terus melakukan eksplorasi migas, salah satunya di Field Jambi melalui pemboran eksplorasi Sumur SGET-A yang rencananya pemboran sumur tersebut akan dilaksanakan di akhir tahun 2021 yang diharapkan dapat menambah cadangan migas baru di PHR Zona 1 Field Jambi pada khususnya dan Pertamina pada umumnya.

“Selain kegiatan eksplorasi, PHR Zona 1 Field Jambi terus berupaya meningkatkan produksi minyak melalui beberapa kegiatan, di antaranya pemboran eksploitasi, workover, dan well service (perawatan sumur),” ujarnya.

Di tahun 2021, kataHermansyah, telah dilakukan pemboran sumur TPN-219 (Produksi awal 430 bopd), PPS-04 (produksi awal 250 bopd) serta workover sumur SKB-01 (produksi awal 200 bopd) dan tentunya upaya mempertahankan decline produksi eksisting melalui kegiatan perawatan sumur.

“Rencana Kerja Sumur berupa pemboran, workover, well intervention dan well service akan terus berlanjut ditahun-tahunberikutnya,” tegasnya.

Jika target di tahun 2030 tercapat, kata Hermansyah,banyak keuntungan yang bisa didapat. Bagi pemerintah, bisa meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor minyak dan menghemat cadangan devisa

“Bagi masyarakat, terjaminnya ketersediaan bahan bakar minyak dan harga BBM lebih murah,” ujarnya.

Di masa pandemi Covid-19, PHR menjaga dan melindungi pekerja dari paparan Covid-19 melalui pengaturan kerja WFO-WFH, penambahan kontrol masuk sesuai persyaratan medis, meningkatkan imunitas pekerja, mitra, dan keluarga melalui vaksinasi, seminar kesehatan, pembagian obat dan vitamin.  Lainnya, adaptif terhadap kondisi pandemi melalui pemanfaatan teknologi (virtual meeting), medic clearance protocol.

“Melaksanakan dan memonitor Rencana Kerja RKAP dan WP&B dengan sinergi dan koordinasi intens antara SKK Migas dan KKKS serta menjaga kehandalan fasilitas produksi sehingga tercapai operation excellence di Field Jambi,” tandasnya.

Agustiar Hamdani, Formalities & PR Jindi South Jambi B Co., Ltd mengatakan upaya yang mereka lakukan menuju visi 1 juta BOPD minyak dan 12 miliar kaki kubik gas tahun 2030 yakni berhasil melakukan reaktivasi Gas Plant yang berada di Teluk Rendah. Lainnya, terus melakukan kegiatan eksplorasi berupa pencarian potensi Migas dengan melakukan pengeboran sumur-sumur eksplorasi serta melakukan studi G&G, melakukan berbagai upaya peningkatan produksi terhadap sumur-sumur existing.

“Membangun infrastruktur Jalur Pipa Gas baru yang menghubungkan sumur-sumur produksi ke Gas Plant untuk mengalirkan gas pada sumur tersebut dan pengembangan kegiatan eksplorasi ke daerah lainnya di dalam wilayah kerja KKKS,” ujar Agus.

Jika target tersebut tercapai, kata Agus, maka kebergantungan sektor energi terhadap pihak lain menjadi semakin kecil, pendapatan Negara dan Daerah akan semakin bertambah, dan industri ini bisa semakin bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sejauh ini strategi yang dilakukan mempertahankan produksi di tengah pandemi Covid-19 di antaranya eksplorasi dan produksi tetap berjalan dengan menerapkan prokes yang ketat sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah

Hal yang tidak jauh berbeda dilakukan Repsol Sakakemang BV. Saat ini, Repsol sedang dalam tahap mengembangkan lapangan Sakakemang dengan target memproduksikan gas pada tahun 2024. Repsol juga sedang melakukan seismik di Wilayah Kerja South East Jambi untuk menelaah potensi migas di area tersebut.

Dengan tercapainya target produksi 1 juta barel, maka kemandirian energi bagi bangsa Indonesia dengan tersedianya sumber energi yang dihasilkan di dalam negeri untuk menunjang kegiatan perekenomian dan pembangunan bangsa

Strategi yang dilakukan SKK Migas dan KKKS tetap bekerja sama untuk mengoptimalkan dan menahan laju penurunan produksi di lapangan yang sudah ada, serta tetap berinvestasi secara hati-hati dengan melaksanakan eksplorasi di  wilayah migas  potensial.

Public Relation & Government Relation MOTL, Dewi Ratna Ningrum, menyampaikan, Eksplorasi yang agresif menuju visi 1 juta BOPD minyak dan 12 miliar kaki kubik gas tahun 2030, MOTL merencanakan akan melakukan pengeboran sumur dan pengembangan sebanyak 2 Sumur di Lapangan Mangupeh dan 2 Sumur di Lapangan Pematang Lantih.

“Program ini akan dilaksanakan di tahun 2021 untuk 1 Sumur, dan di tahun 2022 untuk 3 sumur.  MOTL juga tetap melakukan Perawatan pada sumur-sumur lama, dengan melakukan pekerjaan service pada tiap sumur untuk mempertahan kan produksi di lapangan MGH yang telah beroperasi selama kurang lebih 17 tahun,”jelas Dewi. (pas/*)


Berita Terkait



add images