iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Juru Bicara Cek Endra-Ratu Munawaroh , Desi Arianto saat dikonfirmasi mengatakan, pelaksana debat pertama calon gubernur Jambi tidak maksimal.

Menurut Desi ada beberapa faktor yang menjadi debat berjalan tidak maksimal, pertama peran moderator yang seharusnya bisa bersikap ketika calon gubernur yang tidak sesuai menanggapi.

“Harusnya ketika ada calon yang tidak menjawab, moderator bisa langsung mengarahkan agar bisa sesuai pertanyaan,” ujar Desi.

Dia juga mengatakan calon gubernurnya Cek Endra sudah maksimal untuk menyiapkan pelaksaan debat ini. Dia bahkan sudah melakukan diskusi dengan berbagai pakar ekonomi.

“Namun tak ada pendalaman dari materi debat, jadi kami juga merasa tanggung,” ujarnya.

Menurut Desi hal ini harus menjadi evaluasi bagi KPU untuk melaksanakan debat mendatang. Utamanya soal materi.

“Kami hanya akan menyampaikan materi debat sesuai tema dan arahan moderator, karena calon kami beretika,” ujarnya.

Jubir Haris-Sani, Musri Nauli mengatakan, bahwa terlepas apakah acara debat yang memaparkan berbagai program unggulan dan meyakinkan pemilih, perhatiannya justru peristiwa kecil yang membuka matanya.

"Dimulai dari cara Al Haris yang sama sekali tidak menyerang pihak lawan berdebat ketika pertanyaan sama sekali tidak dijawab. Atau beberapa kali Al Haris meluruskan pernyataan dari pihak lawan," katanya.

Musri mengatakan, peristiwa itu semakin mengerucut ketika Al Haris tetap menempatkan diri sebagai orang muda ataupun pernah menjadi anak buah dari pihak lawan.

"Entah ketika bekerja di pemerintah kabupaten ataupun terakhir bekerja di pemerintah provinsi," bebernya.

Dengan tetap merendahkan diri sebagai orang muda dan anak buah, respek Al Haris tetap dengan cara menyampaikan dengan tutur rendah hati, sama sekali tidak menyerang.

"Sikap maupun perilaku yang dilakukan oleh Al Haris tentu saja menimbulkan kekecewaan bagi sebagian masyarakat. Masyarakat berkeinginan menyimak perdebatan ataupun debat publik seperti Pilpres di Amerika," bebernya.

"Sebagai orang timur, anak Melayu Jambi yang dibesarkan dalam tradisi Melayu Jambi, menempatkan diri sebagai orang muda diletakkan dalam makna adab,"jelasnya.

Dijelaskannya, tutur masyarakat Melayu yang mengagungkan orang tuo atau pemimpin begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari.

"Namun untuk melakukannya maka “Hanya orang berjiwa besar yang dapat melakukannya," tukasnya.

Sementara itu,  Calon wakil gubernur Jambi nomor urut dua Syafril Nursal ikut menghadiri debat pertama calon gubernur Jambi. Menurutnya, visi dan misi Jambi Berkah yang disampaikan oleh pasangannya Fachrori Umar, merupakan sebuah konsep, ide dan gagasan besar untuk membawa Jambi lebih maju kedepannya. Bukan sekedar maju tapi juga berkah.

"Luar biasa itu besar sekali visi nya dalam jangka panjang. Tapi ada juga dalam jangka pendeknya apa yang harus kita atasi dulu, terutama dalam menghadapi covid ini. Kita lihat tadi rincian-rinciannya itu bagaiamana kita memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sebagai dampak dari Covid," kata Syafril usai debat pertama di Swiss Belhotel Jambi, Sabtu malam tadi.

Jambi BERKAH merupakan singkatan dari Bangun Ekonomi Rakyat Kreatif dan AmanaH. Syafril mengatakan bahwa visi dan misi serta program Jambi Berkah merupakan sebuah konsep, ide dan gagasan untuk pembangunan Jambi yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

"Tetapi disisi lain itu, bagaiamana membawa Jambi ini menjadi sebuah negeri yang maju dimasa depan. Terlihat visi itu, visi yang berkesinambungan untuk membawa negeri Jambi menjadi sebuah negeri yang nanti negeri yang maju," ujarnya.

Salah satu ide, konsep dan gagasan besar untuk membawa Provinsi Jambi melejit maju kedepan yang sudah direncanakan oleh Fachrori-Syafril, kata Syafril, yakni pengembangan potensi spesifik daerah. Syafril menjelaskan bahwa Jambi memiliki sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi belum fokus untuk digarap untuk kesejahteraan rakyat dan Provinsi Jambi. 

Untuk itu, kedepan ia bersama Fachrori akan mengembangkan potensi spesifik daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah di Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi Jambi, mulai dari Telun Berasap Kabupaten Kerinci sampai ke Ujung Jabung Tanjung Jabung Timur.

Pengembangan potensi spesifik daerah yang dimaksud, seperti pariwisata, pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, sentra bisnis wilayah barat, sentra industri. Lalu Kota Pemerintahan, Budaya, Perdagangan dan Jasa. 

"Kita lihat tadi spesifikasi yang dimiliki oleh daerah. Tentu kalau itu kita kembangkan, ini akan kita hantarkan untuk membawa Jambi menjadi negeri yang hebat," ujarnya. (wan)


Berita Terkait



add images