iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (fin)

Dengan pencapaian yang tak maksimal ini, Surahmat Wijoyo memutuskan pensiun dari keikutsertaannya di SEA Games setelah menyumbangkan medali perunggu. “Mungkin ini yang terakhir bagi saya. Pensiun, sudah tua. Di sini saya paling tua lho,” imbuhnya.

Atlet berusia 31 tahun tersebut sudah membulatkan keputusannya. Ke depan, Surahmat hanya akan mengikuti turnamen-turnamen berskala nasional. “Sudah selesai ya, saya mau kasih yang muda. Banyak yang potensial,” kata dia.

Surahmat pun menegaskan fokus untuk melatih tim angkat besi daerah asalnya Aceh. Pria yang tercatat sebagai aparatur sipil negara di Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh tersebut akan mengabdikan diri di PPLP Aceh sebagai pelatih angkat besi mulai tahun 2020. “Beda kalau PON Aceh tahun 2024, kalau bisa, saya akan turun bermain,” tutur dia.

Keputusan Surahmat untuk fokus ke dunia kepelatihan mendapat dukungan dari pelatihnya saat ini Muhammad Rusli. Rusli menilai Surahmat mempunyai kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk menjadi seorang pelatih bagus. “Semoga ilmu Surahmat selama bergabung di pelatnas bersama para pemain dan pelatih bisa dikembangkan di daerah untuk mengorbitkan atlet-atlet muda,” tutur Rusli.

Selama membela Indonesia, Surahmat sudah memberikan beberapa gelar untuk Tanah Air dari kompetisi-kompetisi internasional. Dia pernah menyumbangkan medali perak SEA Games 2017 dan perunggu pada Asian Games 2018. Surahmat juga merupakan peraih medali emas Islamic Solidarity Games pada tahun 2017.

Untuk diketahui, di SEA Games 2019, tim angkat besi Indonesia sudah menyumbangkan dua medali sampai Minggu (1/12). Selain Surahmat, medali datang dari Lisa Setiawati yang meraup perak dari kelas 45 kilogram putri.

(fin/ful)

 


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images