iklan Golfrid Siregar.
Golfrid Siregar. (ANTARA/HO-Walhi Sumut)

Keterangan dari kepolisian menyatakan bahwa korban menjadi korban kecelakaan tabrakan lalu lintas. Namun, Walhi Sumut menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum. Kepala korban mengalami luka serius seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.

Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yg berarti layaknya orang yg mengalami kecelakaan lalu lintas. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin ikut raib. Sementara sepeda motornya hanya mengalami kerusakan kecil saja.

Fakta-fakta ini menunjukkan Golfrid tidak sekadar menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa.

Lewat keterangan tertulisnya, Walhi Sumut melihat bahwa terindikasi korban telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan karena aktivitas politik korban selama ini sebagai Pembela Hak Azasi Manusia (HRDs) khususnya untuk issu lingkungan melalui Walhi Sumut.

Karenanya dengan ini Walhi Sumut mendesak dan mendorong Polda Sumatera Utara untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa korban.

Pihak kepolisian sendiri tengah melakukan penyelidikan dengan identifikasi sejak awal korban ditemukan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, dari identifikasi awal yang mereka lakukan korban pertama kali ditemukan oleh seorang tukang becak di Fly Over Jamin Ginting, Medan.

“Pertama tanggal 3 hari Kamis dini hari sekitar pukul satu atau satu lebih ada tukang becak menemukan korban yang sudah tergeletak di Fly Over Jamin Ginting. Tukang becak ini mengantar korban ke Rumah Sakit Mitra Sejati,” jelasnya dikofirmasi Senin (7/10/2019).

Saat itu, sang tukang becak diketahui tidak sendirian. Ia dibantu dua orang lainnya yang ikut menggotong korban ke becak. Tiba di Rs Mitra Sejati, korban diserahkan ke Satpam dan perawat.


Berita Terkait



add images