iklan Golfrid Siregar.
Golfrid Siregar. (ANTARA/HO-Walhi Sumut)

Pihaknya berharap, penyebab meninggalnya Golfrid dapat diungkap dan diusut sampai tuntas.”Harapannya kasus meninggalnya Golfried bisa diusut hingga tuntas,” kata Serdiana.

Kasus Golfrid menjadi perhatian saat dia meninggal dunia si Rumah Sakit Umum Pratama Adam Malik setelah dirawat sejak Kamis, 3 Oktober 2019.

Sebelumnya, korban menghilang sejak Rabu sekira pukul 17.00 Wib untuk pergi ke JNE dan bertemu orang di Kawasan Marendal. Sejak saat itu, korban tidak bisa dikontak oleh istri korban. Korban kemudian ditemukan terkapar di fly over Simpang Pos pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 pada pukul 01.00 dini hari.

Golfrid Siregar yang beraktivitas sebagai advokat lingkungan hidup di Walhi Sumut ditemukan tidak sadarkan diri di fly over jalan Jamin Ginting, Kecamatan Padang Bulan, Medan.

Korban ditemukan oleh tukang becak yang kebetulan melintas disana. Oleh tukang becak tersebut kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk di tangani ke RSUP Adam Malik.

Korban mengalami luka serius di bagian kepala yang menyebabkan tempurung kepala hancur. Hal ini mengharuskan korban menjalani operasi pada Jumat, 4 Oktober 2019. Setelah sekitar 3 hari mendapatkan penanganan akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir hari ini.


Berita Terkait



add images