iklan Kondisi bandara Sultan Syarif Kasim II diliputi asap saat pagi, beberapa penerbangan ditunda karena buruknya cuaca, Jumat (13/9).
Kondisi bandara Sultan Syarif Kasim II diliputi asap saat pagi, beberapa penerbangan ditunda karena buruknya cuaca, Jumat (13/9). ((Said Mufti/Riau Pos/Jawa Pos Group))

JAMBIUPDATE.CO,– Persebaran kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah merata di sebagian besar wilayah Sumatera dan Semenanjung Malaya. Wilayah udara Pekanbaru dan sekitarnya dinyatakan berbahaya bagi pernapasan.

Berdasar citra satelit Himawari pada pukul 14.00 WIB kemarin (13/9), asap telah menutupi Riau, Sumatera Barat, Jambi, terus memanjang ke selatan hingga perbatasan Sumatera Selatan dan Lampung. Asap juga tersebar merata di hampir seluruh Semenanjung Malaya.

Sementara itu, di Pulau Kalimantan, persebaran asap memanjang hingga Kalimantan Timur. Di Jawa, lima jalur pendakian Gunung Merbabu ditutup sementara sejak Kamis (12/9). Penutupan jalur pendakian disebabkan adanya kebakaran hutan di sekitar puncak gunung yang berlangsung sejak Rabu (11/9).

Akibat kebakaran tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan jalur pendakian yang ditutup melalui wilayah Wekas, Getasan, Salatiga, Magelang, dan Boyolali. BPBD setempat mencatat bahwa lokasi kebakaran berada di wilayah hutan Gunung Merbabu, tepatnya di Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk terus mewaspadai persebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di wilayah Indonesia, khususnya Sumatera dan Kalimantan.

Berdasar hasil pemantauan citra satelit Himawari-8 dan analisis Geohotspot BMKG, akumulasi jumlah titik panas pada 12 September yang dirilis 13 September di wilayah Sumatera terpantau 1.231 titik, Kalimantan (1.865), Semenanjung Malaysia (412), serta Serawak-Sabah (216).


Berita Terkait



add images