iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA — Tahun 2019, merupakan tahun terberat bagi para pelaku usaha di Tanah Air. Beberapa ritel modern seperti Giant telah tumbang, ditambah lagi salah satu unicorn terbesar di Tanah Air, Bukalapak, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Ekonom menilai terjadinya fenomena ini karena adanya pelemahan daya beli masyarakat.

Diketahui, Giant telah menutup enam gerainya pada 28 Juli 2019 lalu. Kali ini, satu Gerai Giant kembali tutup yaitu Giant Ekstra di Poins Square, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, penyebab ritel modern tutup dan Bukalapak efisiensi karyawan karena telah terjadi pelemahan konsumsi rumah tangga. Sehingga berdampak berkurangnya daya beli masyarakat.

“Ini ada pelemahan konsumsi rumah tangga, tapi spesifik ke kelas menengah memang ada tekanan daya beli,” ujar Bhima kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Jumat (13/9).

Bhima memaparkan ada sejumlah indikator penyebab daya beli melemah. Pertama, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang tidak terlalu kuat. Hal ini bisa dilihat dari kuartal II 2019, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5,17 persen, padahal sudah didorong oleh momen Lebaran, pemilu serentak, kenaikan bantuan sosial, kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13.

Kedua, penerimaan pajak mengalami penurunan. Yakni, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri turun sebesar 0,29 persen dibanding tahun lalu. Pajak Penghasilan Pasal 26 (PPh 26) juga menukik tajam -11,5 persen.

Ketiga, sektor industri manufaktur hanya tumbuh 3,54 persen. Begitupun penjualan mobil dan sepeda motor hanya tumbuh 3,41 persen. “Ini menunjukkan masyarakat berhemat dalam belanja, baik lewat ritel konvensional maupun online marketplace,” tutur Bhima.


Berita Terkait



add images