Tema mengatakan bahwa Dinas Perpustakaan menyiapkan 2.500 mushaf Al-Qur’an yang akan dibagikan kepada masyarakat sebagai bagian dari program peningkatan literasi keagamaan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
“Kami juga punya sekitar 2.500 Al-Qur’an yang siap dibagikan. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa, baik di bidang Al-Qur’an maupun ilmu pengetahuan,” katanya.
Talk show ini juga menghadirkan narasumber dan praktisi pendidikan inklusi, diantaranya: Titin Sri Utami, M.Pd., Praktisi PAUD Inklusi, Pengelola PAUD CBC Mawaddah Warrahmah, Kandidat Indonesia Dyslexia Specialist Teacher 2025 dan Damayanti, S.Pd., orang tua dari anak terindikasi disleksia, Kandidat Indonesia Dyslexia Specialist Teacher 2025–2026.
Kedua narasumber berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai cara mengenali gejala disleksia sejak dini, strategi pendampingan yang efektif, serta pentingnya sinergi antara orang tua, guru, dan pemerintah dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan kesulitan belajar spesifik.
Peringatan Dyslexia Awareness Month 2025 ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan inklusif dan ramah anak. Pemerintah Provinsi Jambi bersama Bunda PAUD dan seluruh elemen masyarakat berkomitmen membangun ekosistem pendidikan yang memberikan ruang bagi semua anak untuk berkembang sesuai potensinya, termasuk anak-anak dengan disleksia.
Selain itu, Pemerintah juga mendorong lembaga pendidikan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pendidik agar lebih memahami karakteristik anak dengan perbedaan cara belajar, sehingga mereka dapat tumbuh dan berprestasi tanpa hambatan stigma sosial. (aan)
