iklan

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN- Tingginya curah hujan pada awal Januari lalu, membuat ratusan rumah dan fasilitas umum terendam banjir. Pemerintah Kabupaten Sarolangun, telah melakukan pengujian atas sebab musabab terjadinya banjir bandang yang terjadi setiap tahunnya di Kabupaten Sarolangun.

Kurniawan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sarolangun, kepada sejumlah awak media mengatakan, bahwa pendangkalan sungai akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), serta berkurangnya serapan air hujan mengakibatkan terjadinya banjir bandang.

”Kami sudah melakukan pengujian dan penelitian lingkungan yang terdampak PETI kurang lebih 30 hektar di salah satu titik dalam wilayah sarolangun. Hasilnya, dari tiga puluh hektar itu bisa menyumbang tanah dan lumpur 4500 truck, itu mengalir ke sungai sehingga dampaknya pendangkalan,” katanya.

Disampaikannya pendangkalan sungai tersebut, juga setiap tahunnya naik kurang lebih empat sampai lima senti meter.

”Untuk mengantisipasi itu kami dari Dinas LH bekerjasama dengan pihak TNI dan Polri melakukan penanaman pohon dan reboisasi disekitar badan sungai serta areal Exs PETI, kemudian kita juga berencana akan berupaya terus memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang bahaya PETI,” terangnya.

Dia juga berencana akan mengidentifikasi ke desa desa untuk mengajak warga ikut serta mereboisasi kembali lahan Eks PETI itu, serta meminta bantuan pihak balai agar dilakukannya normalisasi sungai.

” Kami juga akan meminta bantuan dari balai sungai Provinsi Jambi dan Nasional untuk membantu wilayah kita dengan melakukan normalisasi sungai. Selain itu kita akan turun ke desa mendata lahan warga yang Eks PETI agar mereka memanfaatkan kembali lahan itu, dengan menanam pohon, seperti pohon buah dan tanaman lainnya yang bisa tumbuh, sehingga itu bisa bermanfaat dan dimanfaatkan lagi oleh warga tersebut,” pungkasnya. (hnd)


Berita Terkait



add images