iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA — Kepala ekonom Pusat Belajar Rakyat Awalil Rizky mengungkap data Kementerian Keuangan realisasi APBN sampai dengan 31 Oktober 2022 mengalami defisit Rp169,5 Triliun. 

Hal ini kata dia tidak terlepas dari utang besar yang dicatat dalam pos pembiayaan anggaran terjadi kelebihan pembiayaan sebesar Rp270,4 Triliun.

“Fenomena berutang lebih besar dari kebutuhan telah lama terjadi,” kata Awalil Rizky, dalam unggahannya, Jumat, (2/12/2022). 

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said menyindir pemerintah yang kerap menambah hutang.

“Semangat menambah utang sangat tinggi melebihi kebutuhan nyata. Dengan penarikan melebihi kebutuhan ril dan bunga yang tinggi berarti mereka membebani negara negara.

Harusnya hal seperti ini ada yang bertanggung jawab secara hukum,” ujar Said Didu. (selfi/fajar)


Sumber: fin.co.id

Berita Terkait



add images