JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Pesawat bawa pasokan senjata Ukraina hancur setelah jatuh di Yunani dan menyebabkan 8 awaknya tewas seketika.
Pesawat Antonov yang membawa pasokan senjata untuk Ukraina tersebut jatuh dalam melakukan perjalanan Serbia ke Bangladesh jatuh di dekat Kavala Yunani.
Saksi mata yang melihat pesawat bawa pasokan senjata Ukraina jatuh mengatakan bahwa pesawat Antonov tersebut terbakar dan meledak ledakan.
Dari video yang tersebar memperlihatkan pesawat tersebut telah berubah menjadi bola api raksasa dan jatuh menghantam tanah pada sabtu 16 Juli malam di desa Paleochori dekat kota Kavala, Yunani.
Menteri Pertahanan Serbia Nebojsa Stefanovic mengatakan bahwa Antonov An-12 lepas landas dari bandara Nis di Serbia selatan sekitar pukul 20:40 (18:40 GMT) pada hari Sabtu, membawa sekitar 11 ton barang industri militer.
Adapun peralatan militer tersebut diantaranya ranjau dari Valir yang merupakan sebuah perusahaan swasta Serbia.
Sedagkan pihak kementerian luar negeri Ukraina mengatakan bahwa delapan awak pesawat yang tewas adalah warga negara Ukraina.
"Penyebab awal kecelakaan adalah kegagalan salah satu mesin," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko halaman Facebooknya.
Denys Bogdanovych, direktur umum Meridian, maskapai penerbangan Ukraina yang mengoperasikan pesawat itu, juga mengatakan kepada penyiar Jerman Deutsche Welle bahwa semua kru adalah orang Ukraina.
Rekaman video dari televisi lokas menunjukkan bekas dari jatuhnya pesawat tersebut yang telah menjadi kepingan dan tersebar area yang cukup luas
Menurut TV pemerintah lokal, tentara, ahli bahan peledak dan staf Komisi Energi Atom Yunani akan menangani kejadian tersebut setelah dianggap aman, karena adanya kekhawatiran akan gas beracur dari barang bawaan pesawat.
Dilansir dari aljazeera.com, petugas pemadam kebakaran Marios Apostolidis mengatakan kepada wartawan bahwa pihak dari dinas pemadam kebakaran dengan peralatan khusus dan peralatan khusus mendekati titik jatuhnya pesawat.
“Ketika daerah itu dianggap aman, tim pencari akan beroperasi,” tambahnya.
Bau menyengat tercium dari lokasi kecelakaan, sebuah komite koordinasi yang terdiri dari pejabat kota, polisi, dan pemadam kebakaran meminta penduduk di sekitar lokasi untuk mengambil tindakan pencegahan.
Mereka diminta untuk menutup jendela mereka sepanjang malam dan disarankan untuk tidak meninggalkan rumah mereka dan memakai masker.
Dua petugas pemadam kebakaran dibawa ke rumah sakit pada Minggu pagi akibat permasalahan pernapasan karena asap beracun.
“Pada 22:45 waktu lokal, saya dikejutkan oleh suara mesin pesawat dan saya ke luar serta melihat mesinnya terbakar,” ungkap Giorgos Archontopoulos salah satu warga yang melihat kejadian tersebut.
David DesRoches, seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional menjelaskan bahwa petugas kesulitan untuk mendekati lokasi kejadian karena masih terdapat banyaknya ledakan di lokasi.
“Kerusakan selalu terlihat lebih buruk karena regu penyelamat tidak dapt segera melakukan pemadaman api,” ungkapnya.
“Selain itu juga banyaknya bahan peledak membuat petugas harus ekstra hati-hati karena dapat meledak kapan saja,” tambahnya.(*)
Sumber: Disway.id
