iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Digitalisasi dunia pendidikan tak berbanding lurus dengan para pengajar. Padahal digitalisasi dunia pendidikan belakangan semakin digencarkan.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri menyebut penguasaan dan penggunaan alat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kalangan dunia pendidikan masih sangat minim. Bahkan 60 persen guru masih gagap TIK.

“Masih ada 60 persen guru yang penguasaan TIK-nya masih terbatas,” kata, Kamis (15/4).

Disebutkannya, guru harus lebih aktif untuk belajar terbiasa menggunakan TIK. Terlebih di masa pandemi COVID-19. Sebab alat TIK menjadi keniscayaan dalam kegiatan belajar mengajar.

“Ketidakmampuan guru menggunakan TIK akan berakibat fatal. Sebab akan terjadi gap pendidikan,” ungkapnya.

Guru yang tak mampu menghadirkan pembelajaran melalui TIK akan menurunkan layanan konten belajar siswa. Dampaknya terjadi kesenjangan kebutuhan konten belajar.

“Kesenjangan kebutuhan konten belajar di dunia maya dan media bahan ajar sebagai guru. Kita masih butuh banyak konten,” jelasnya.

Karenanya, guru harus mau belajar, membangun konten pembelajaran yang lebih kreatif untuk siswa.

“Seluruh potensi untuk meningkatkan mutu hasil belajar harus diwujudkan. Dengan basis TIK ada kepraktisan tentunya. Kita harus bergotong royong memecah akses yang masih terbatas,” katanya. (gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait