iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, BONE – Usai perayaan puncak Hari Jadi Bone (HJB) ke 691, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya foto pernikahan beda usia di Dusun Cippaga, Desa Bana, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Rabu kemarin.

Awalnya, Kepala Desa Bana yang memosting di beranda facebooknya pada pukul 15.00 Wita. Captionnya simpel. “Selamat buat Pak Bora. Anak muda lewat,” tulisnya dalam beranda Facebooknya. Postingan itu pun dibagikan 2.778 kali, dan dikomentari netizen 378. Ada komentar menohok. Ada pula komentar bikin ngakak.

 

Meski begitu, Bora dan Ira Fazilah sudah resmi menjadi suami istri. Bora pun tampak bahagia saat melakukan video call, Rabu, malam, kemarin. Usai mengucapkan janji suci untuk belahan jiwanya Ira. Bora agak malu-malu untuk bertutur.

Masih canggung. “Intinya uang panaik Rp10 juta. Tanah satu hektare. Apalagi keluarga juga,” kata Bora kepada FAJAR Rabu, 7 April malam.

Bora dan Ira saat dihubungi masih sementara Mappasewada (mempertemukan sepasang pengantin sebagai ritual terakhir dalam prosesi pernikahan Bugis). “Setelah itu baru buka baju,” canda Kepala Desa Bana, Kecamatan Bontocani Ishak.

Kata Ishak, untuk pertanyaan sensitif tidak usah dahulu. Apalagi ada banyak orang saat itu. Dia kemudian membalikkan kameranya menghadap ke semua tamu.

Ishak mengungkapkan, awalnya Bora ingin dinikahkan dengan ibu dari Ira. Namun, Bora menolak dengan alasan, dia ingin ada yang bisa mengurus dan memperhatikannya.

“Awalnya Bora dijodohkan dan ingin dinikahkan dengan ibunya Ira yang berusia sekira 50 tahun, tapi dia (red, Bora) ingin ada yang mengurusnya,” sebutnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).

Yang pasti alasan Ira menerima Bora karena masih keluarga. Apalagi perempuan merasa iba. Karena sudah tua, dan tinggal sendiri di rumahnya. “Dia (Ira, red) ingin menemaninya terus hingga akhir hayatnya,” beber Ishak.

Sekadar diketahui, pernikahan pasangan ini berlangsung di rumah nenek mempelai perempuan di Dusun Cippaga, Desa Bana, Rabu (7/4/2021). Desa itu berada di pegunungan. Lokasinya dari Kota Watampone berjarak 104 kilometer dengan waktu tempuh sekiar 3 jam.

Bora merupakan penduduk Desa Bana. Dia sempat merantau ke Sulawesi Tenggara (Sultra) selama 10 tahun. Dia bahkan belum pernah menikah. “Baru melepas masa lajangnya,” ujar Ishak.

Sementara, sang mempelai perempuan Ira Fazilah merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Kedua orang tuanya telah pisah. Ira tinggal bersama neneknya. (Gun)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images