iklan Ilustrasi Umrah
Ilustrasi Umrah

“Seperti di Makassar, kami sudah memfasilitasi setidaknya kepada pengurus Amphuri untuk vaksin bekerjasama dengan NU dan Dokkes Polda Sulsel. Karena mereka masuk kategori pelayan publik, selain mereka pendakwah juga ada yang pengelola ibadah umrah,” akunya.

Menurut data jumlah jemaaah khusus di Makassar yang siap diberangkatkan tanpa vaksin kurang lebih 900 jemaah bisa diberangkatkan dalam 3 minggu. Itu kalau keberangkatan seminggu sekali. Kalau keberangkatan dua kali seminggu, berarti dua kali lipat dari itu. Mereka ini sudah terdaftar dan siap berangkat.

“Kalau merujuk syarat terbaru pemerintah Saudi mengharuskan vaksin, ya tentu harus dikroscek ulang. Ini PR-nya pengelola,” tandasnya.


Diketahui, Pemerintah Arab Saudi, pada Senin (5/4) waktu setempat, memberikan izin umrah mulai awal Ramadan dan hanya untuk jemaah yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan, bahwa ada tiga jenis orang yang dianggap sudah “imun”.

Mereka adalah yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19, mendapatkan sebuah dosis vaksin setidaknya 14 hari sebelum umrah dan mereka yang telah sembuh dari Covid-19.

Hanya ketiga jenis jemaah tersebut yang akan mendapatkan izin untuk melaksanakan umrah, termasuk hadir dan beribadah di Masjidil Haram Makkah. Persyaratan itu juga berlaku untuk jemaah yang ingin memasuki wilayah Masid Nabawi di Madinah. (endra/fajar)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images