iklan PASANGAN SERASI: Indra Budiman, warga Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng yang menikahi bule Prancis Melissa mendadak viral di medsos karena unggahan video perjalanan cintanya, kemarin (4/3).
PASANGAN SERASI: Indra Budiman, warga Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Loteng yang menikahi bule Prancis Melissa mendadak viral di medsos karena unggahan video perjalanan cintanya, kemarin (4/3). ( (Dedi/Lombok Post))

JAMBIUPDATE.CO, MATARAM — Jalur menuju rumah Indra berlumpur, berbatu, dan berkelok-kelok. Dari jalan aspal sekitar dua kilometer. Hanya saja, begitu sampai di rumahnya, Indra dan Melissa berada di Kota Mataram. Di rumah, ada kedua orang tuanya yakni, Usman dan Rusmin.

Sebenarnya nama Indra Budiman sudah tak asing bagi warga Dusun Tajuk Desa Sengkol, Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Warga menyebutnya Indra Bule. Itu karena, pria kelahiran 15 Februari 1995 itu menikah dengan warga negara asing.

Kedua orang tua Indra awalnya malu, mendengar cibiran tetangga lantaran anak kesayangannya itu menikahi bule. Ditambah lagi, kondisi ekonomi keluarga Indra berbanding jauh dengan keluarga bule. Kendati demikian, pernikahan tetap jalan.

Pernikahan dilakukan secara resmi, terdaftar di kantor urusan agama (KUA) Kementerian Agama (Kemenag) Pujut. Disaksikan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga pada umumnya. “Orang tua dan keluarga menantu saya dari Prancis sampai datang. Jumlahnya ada 10 orang,” cerita Usman.

Mereka, kata pria kelahiran 1975 tersebut sekaligus berlibur selama 11 hari di Pulau Lombok. Indra sendiri merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pernah bekerja sebagai koki di beberapa restoran dan hotel di Senggigi Lombok Barat. Kini posisinya sebagai manager di salah satu restoran di Pantai Kuta di Desa Kuta.

“Saya bangga dengan anak saya, karena sekarang semakin banyak sahabat,” sanjung Usman.

Dia berharap, jejak langkahnya tidak diikuti anak-anaknya. Karena sudah berpuluh-puluh tahun, pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Demi menghidupi keluarga.

Lama berbincang dengan orang tua Indra, tiba-tiba handphone Usman berdering. Yang menghubungi adalah anaknya Indra. Lombok Post kemudian membuat janjian bertemu di Masjid Sengkol dekat Kantor Camat Pujut.

Tepat pukul 14.20 Wita, Indra dan Melissa akhirnya tiba di masjid. Hujan deras tidak mengurangi semangat keduanya berbagi cerita. Bagi mereka, apa yang dilakukannya itu bukan semata-mata ingin terkenal atau mendapatkan subscriber dari Youtube. Tapi murni memberikan semangat bagi kalangan muda dan mudi di luar sana.

“Bahwa, jodoh itu ternyata tidak mengenal usia, mengenal negara, mengenal bahasa dan mengenal jarak,” tandas Indra.

Kemudian, tidak mengenal kaya dan miskin. Yang terpenting, sama-sama mau, sama-sama mencintai dan menyanyangi. “Bagi di luar sana yang merasa minder, karena miskin. Semoga saya bisa menjadi bahan inspirasi,” serunya.

Senada dikatakan bule kelahiran 29 April 1993 itu. Bagi Melissa, suaminya adalah segala-galanya di dunia. Tidak ada duanya. Dia merasa bersyukur, bisa bersama suami tercinta menjalani hidup di dunia.

“Yang membuat saya cinta dengan Indra, karena dia gagah, murah senyum dan baik hati,” sanjung Melissa sembari melihat wajah Indra.(*)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images