iklan Pasca serangan buaya terhadap warga di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, yang terjadi pada Senin (25/1) lalu.
Pasca serangan buaya terhadap warga di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, yang terjadi pada Senin (25/1) lalu.

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK - Pasca serangan buaya terhadap warga di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, yang terjadi pada Senin (25/1) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan berkoordinasi dengan BKSDA.

Kepala BPBD Tanjabtim, M. Jakfar melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Indra S Gunawan, mengatakan, selama ini pihaknya belum pernah berkoordinasi bersama BKSDA. Terutama dalam penanganan maupun pemecahan terkait kejadian tersebut.

"Memang kami akui, selama ini kita belum pernah ada koordinasi bersama pihak BKSDA yang sejatinya merupakan instansi yang memiliki wewenang penuh terkait satwa," katanya.

Dijelaskannya, untuk langkah kedepan pihaknya akan mencoba berkoordinasi dengan BKSDA provinsi terkait teknis dan langkah langkah penanganan dan pencegahan menghadapi bencana serangan buaya ini.

"Karena tupoksi utamanya itu di pihak BKSDA, mungkin kita hanya membantu melalui sosialisasi ke seluruh masyarakat Dendang. Kalau sejauh ini kita memang belum pernah ada koordinasi, nantinya kita akan bahas terlebih dahulu," ujarnya.

Terpisah, Kades Catur Rahayu Supriyanto, saat dikonfirmasi menuturkan, keberadaan buaya di sepanjang aliran sungai Keman ini sudah cukup sangat meresahkan warga. Selain keberadaannya yang sulit terdeteksi dan memiliki serangan yang mematikan.

"Selain terkenal buas, juga buaya yang kerap menampakkan diri disini juga memiliki ukuran yang beragam. Bukan buaya anakan saja, ukuran jumbonya juga ada," ujarnya. (lan)


Berita Terkait



add images