iklan

“Kedalaman gempa hampir sama, karena ini merupakan rangkaian gempa susulan, jadi tidak jauh dari gempa utama 6,2 magnitudo kemarin, ” ungkapnya.

Saat ditanyakan apakah ada potensi gempa lebih besar dari sebelumnya 6,2 magnitudo itu, kata dia, kondisinya berbeda dengan karakter gempanya. Sebab, gempa susulan memang masih terjadi di sekitar Provinsi Sulbar, namun tidak seperti gempa yang lalu.

“Untuk potensi masih ada, karena gempa susulan ini. dia (gempa susulan) tidak terlalu banyak setelah 6,2 itu. Tapi kemungkinan dia masih menyimpan energi yang besar, sehingga potensi terjadi lumayan besar itu masih ada,” bebernya.

Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar Darmawan, melalui siaran persnya menjelaskan, untuk jenis dan mekanisme Gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Patahan Naik Mamuju (Mamuju Thrust Fault).

Dampak Gempabumi adalah guncangan yang dirasakan di daerah Malunda III MMI (Getaran seakan-akan ada truk lewat), Mamuju II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang). Gempabumi ini masih termasuk ke dalam gempabumi susulan dari gempa utama 6,2 magnitudo itu.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. BMKG juga merekomendasikan kepada masyarakat melalui imbauan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Ada baiknya menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tandasnya. (khf/fin)


Sumber: fin.co.id

Berita Terkait



add images