iklan Tampinlan depan Istana Ibu Kota Negara Baru.
Tampinlan depan Istana Ibu Kota Negara Baru. (Kementerian PUPR)

Titik nol area inti tersebut adalah perbukitan yang memiliki elevasi tinggi, tepat di belakang rencana kompleks istana kepresidenan. Lalu, terus menurun menuju kawasan hutan bakau dan delta hulu Teluk Balikpapan. Klasternya ditata hati-hati. Sebelah barat adalah kawasan pemerintahan. Di tengah sebelah selatan adalah central business district (CBD) yang akan menjadi tempat gedung-gedung vertikal. Di tepi utara adalah kompleks pendidikan, olahraga, dan hunian. Di selatan adalah area Danau Pancasila, hunian, hotel-hotel, dan pelabuhan.

Bagian tengah yang hampir sepertiga wilayah inti itu diisi ruang terbuka hijau. Ada aliran sungai-sungai yang meliuk dan bercabang-cabang. Tepat di utara CBD. Kawasan tersebut akan jadi pusat kebun-kebun ekologis dan taman-taman air. ”Lanskap ini namanya biomimikri. Mengadaptasi perilaku alam. Tidak menghalangi aliran angin. Tidak mengambil air terlalu banyak dari alam,” katanya.

Tentang axis atau poros kota yang dinamai kebangsaan, bentuknya mirip boulevard yang ada di Washington DC. Menurut Sofian, banyak kota di dunia yang punya axis berwujud boulevard.


COMPACT CITY: Danau Pancasila akan dikelilingi bangunan-bangunan yang melambangkan lima sila. (Kementerian PUPR)

Sementara itu, dari sisi ukuran, Sofian mengatakan, desainnya sudah mengadaptasi sistem compact city. Nagara Rimba Nusa menggunakan area seminim-minimnya. Setiap blok bisa dijangkau dengan berjalan kaki selama 10 menit. ”Kalau kuat sebenarnya 50 menit sampai dari ujung ke ujung. Tapi, kita punya trem listrik untuk transportasinya,” jelasnya.


Berita Terkait



add images