iklan Mendikbud Nadiem Makarim diharapkan memberikan perhatian pada nasib guru honorer.
Mendikbud Nadiem Makarim diharapkan memberikan perhatian pada nasib guru honorer. (Ricardo/jpnn.com)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim meminta Mendikbud Nadiem Makarim, dan seluruh jajarannya untuk berhenti menyalahkan pemerintah daerah, terkait membengkaknya jumlah guru honorer. Apa lagi menyalahkan kepala sekolah dalam hal kekurangan guru di seluruh Indonesia.

"Sebaiknya Kemendikbud lebih fokus mendesak KemenPAN-RB dan Kementerian Keuangan serta kementerian terkait lainnya untuk sesegera mungkin melakukan rekrutmen guru. Baik dengan pola rekrutmen CPNS maupun PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," kata Ramli dalam pesan elektroniknya, Selasa (17/12).

Kekurangan guru saat ini terjadi di seluruh tanah air Indonesia. Dipastikan tidak ada satupun kabupaten kota di Indonesia ini yang jumlah gurunya tercukupi. Sehingga sangat tidak logis jika pemerintah, terutama Kemendikbud menyalahkan pemerintah daerah terkait dengan rekrutmen tenaga honorer.

"Honorer itu tak perlu ada jika pemerintah pusat mencukupkan guru PNS atau PPPK, justru daerah menyelematkan pendidikan kita dengan "terpaksa" menggunakan tenaga honorer guru, jadi selama ini Kemendikbud menjadi penikmat upah murah," tegasnya.


Berita Terkait



add images