iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

Nah, dengan temuan itu artinya kasus kematian tersebut disebabkan oleh penyalahgunaan dan bukan karena rokok elektrik. Sebab narkoba dan vitamin E asetat tidak seharusnya dicampurkan pada cairan rokok elektrik.

“Penemuan dari CDC ini mengungkap fakta baru bahwa rokok elektrik tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas kasus kematian yang terjadi di Amerika Serikat. Yang perlu diperhatikan adalah adanya penyalahgunaan narkoba dan vitamin E asetat pada cairan rokok elektrik,” ucap dia.

Ketua Asosiasi Vapers Indonesia (AVI), Johan Sumantri, mengaku siap bekerja sama dan mengapresiasi sikap Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto yang mau melakukan kajian terhadap rokok elektrik.

“Kami sepakat dengan pernyataan Bapak Menkes bahwa kajian ilmiah terhadap rokok elektrik masih minim di Indonesia. Karena itu, kami mengajukan diri untuk terlibat. Jika Kemenkes melakukan kajian ilmiah, kami siap untuk membantu mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk riset,” ujar Johan.

Johan mengunkapkan, bahwa sejak lama industri rokok elektrik mendorong pemerintah untuk untuk melakukan kajian ilmiah yang komprehensif. Namun, asosiasi tidak mendapatkan respon.


Berita Terkait



add images