iklan Puspo Pinardi.
Puspo Pinardi. (Net)

Seingatnya, upaya untuk meminta bantuan sempat dilakukan. Sejumlah prajurit menembakkan cahaya ke langit. Tujuannya meminta bala bantuan.

Namun apa daya, tenggelam tak dapat dihindari. Puspo sempat mencoba berenang hingga ke tepian. Sejumlah prajurit nampak melakukan hal yang sama.

Tak lama, bantuan datang. Salah satunya bala bantuan dari Mayor Rabain. Hampir seluruh prajurit selamat. Sayangnya, satu kawannya hilang entah kemana. Semua prajurit mulai cemas.

Makin malam, satu prajurit itu pun masih belum juga diketahui jejaknya. Strategi itu seakan runtuh dimakan dinginnya malam.

“Dua malam kemudian baru ditemukan, badannya sudah mulai dimakan ikan,” katanya sembari mengusap air mata.

Peristiwa itu menjadi salah satu peristiwa yang masih terus diingatnya.

Kendati upaya melawan armada tujuh yang membentengi Singapura gagal, namun semangat juangnya nampak masih terlihat jelas di kedua matanya.

Baginya, perjuangan harus tetap terus berkobar, walau perhatian tak kunjung datang.

“Saya tidak butuh belas kasihan pemerintah, tapi rawatlah Indonesia,” katanya diiringi lagu Gugur Bunga yang dinyanyikan istrinya, Nur Hayati.

(far/nis/radarsurabaya)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait