iklan Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw (Net)

“Kalau ada permasalahan, sampaikan kepada kami. Maka, kami akan menangani secepat mungkin,” kata Kapolda.

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan kesepakatan TNI/Polri dan Pemkab Jayawijaya bahwa tidak akan ada lagi tindakan preventif bagi pengganggu kamtibmas.

“Kalau ada kejadian yang akan kita hadapi, kita akan represif supaya situasi ini semakin kondusif ke depan,” tegasnya.

Herman mengatakan kasus penikaman yang terjadi di sekitar Wouma merupakan usaha dari beberapa orang untuk mengganggu kamtibmas yang sudah kondusif pascakerusuhan kemarin.

“Oleh sebab itu tindakan kita yang pertama, kita sudah komitmen bahwa tegas,” katanya.

Untuk diketahui, Deri Datu Padang, tewas setelah ditikam oleh orang tak dikenal saat melintas di dekat Jembatan Wouwa, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (12/10). Awalnya, Deri yang merupakan warga asal Toraja, Sulawesi Selatan bersama lima rekan lainnya berboncengan menggunakan empat unit sepeda motor saat kembali dari lokasi kerja mereka di depan Gereja Katolik Paroki Wouma menuju Kota Wamena.

Ketika sampai di depan Jembatan Wouma, korban yang tepat berada pada iring-iringan paling depan, tiba-tiba ditikam oleh OTK yang berjumlah dua orang.

Pelaku berciri-ciri pria dewasa memakai baju merah dan satunya masih remaja. Keduanya melarikan diri ke arah kuburan lama.

Setelah ditikam, korban yang mengendarai motor terjatuh, kemudian berusaha bangkit kembali mengendarai motor dengan kondisi pisau masih tertancap di perut.


Korban melapor di Pos Brimob, dekat Pasar Woma, kemudian dilarikan ke RSUD Wamena. Sesampainya di rumah sakit, kondisi korban makin kritis karena mengalami pendarahan hebat.

Korban sempat menjalani penanganan medis namun nyawanya tak dapat diselamatkan.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait