iklan

Sementara itu, pemerintah Malaysia terpaksa meliburkan 300 sekolah di Negara Bagian Johor kemarin (15/9). Kepala Departemen Pendidikan Negara Bagian Johor Azman Adnan menyatakan, aktivitas belajar sekitar 90 ribu siswa di wilayah Muar, Tangkak, dan Pontian terganggu karena asap dari kebakaran hutan dan lahan.

’’Berdasar API (air pollutants index) yang sudah menembus 200, sesi belajar di beberapa sekolah dibatalkan,’’ ungkapnya Sabtu (14/9) menurut The Strait Times. Di Johor, sekolah libur pada Jumat dan Sabtu serta masuk kembali pada Minggu.

Wakil Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim (MESTECC) Isnaraissah Munirah Majilis mengatakan bahwa Malaysia bakal memulai program hujan buatan sebagai solusi jangka pendek. Dia berharap kondisi awan mendukung upaya tersebut. ’’Penyemaian awan hanya bisa dilakukan jika memang kondisi awan memenuhi persyaratan. Semoga besok suasana mendukung,’’ ujarnya kepada Channel News Asia.

Hingga kemarin pukul 15.00 waktu setempat, API di Johor mencapai 258 alias sangat berbahaya. Tolok ukur Malaysia memang berbeda dengan Indonesia yang menggunakan pollutants standards index (PSI).

Isnaraissah menyatakan, pemerintah Malaysia sudah menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk memadamkan kebakaran hutan. Namun, tawaran itu belum mendapat respons. ’’Kami perlu menangani akar masalah asap ini. Hujan buatan hanya akan mengurangi, tapi asap akan kembali,’’ ungkapnya. (jp)


Sumber: FAJAR.CO.ID

Berita Terkait



add images