iklan Kevin Sanjaya (kanan) merupakan salah seorang atlet binaan PB Djarum yang berulangkali mengharumkan nama bangsa dari cabang olahraga bulu tangkis.
Kevin Sanjaya (kanan) merupakan salah seorang atlet binaan PB Djarum yang berulangkali mengharumkan nama bangsa dari cabang olahraga bulu tangkis. (ADEK BERRY / AFP)

JAMBIUPDATE.CO,- Para calon juara bulu tangkis harus bersiap kecewa. Sebab, salah satu jembatan mereka untuk menjadi bintang bulu tangkis segera terputus. Dalam konferensi pers di Purwoketo kemarin, Djarum Foundation memutuskan mengakhiri Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Maka, tahun ini merupakan tahun terakhir audisi tersebut digelar.

Hal itu tidak terlepas dari desakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap ajang tersebut sebagai eksploitasi anak-anak untuk promosi rokok. Pihak KPAI dan Djarum sebenarnya sudah melakukan perundingan, namun menemui jalan buntu.

Yuni Kartika, sebagai salah seorang mantan atlet binaan PB Djarum, menyesalkan hal itu. Sebab, audisi di beberapa daerah bisa lebih menjaring atlet-atlet yang berbakat, namun terkendala oleh suatu hal. ’’Ya memang sangat disayangkan karena ada atlet yang berbakat, namun kurang ada biaya untuk ke Kudus. Kemudian, gema bulu tangkis di daerah jadi berkurang dengan tidak adanya audisi,’’ kata Yuni saat dihubungi kemarin.

Yuni tidak melihat Djarum mengeksploitasi anak seperti yang dituduhkan oleh KPAI. Bagi Yuni, komitmen Djarum dalam memajukan bulu tangkis sudah tidak diragukan lagi. Apalagi, banyak atlet yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia lahir dari audisi tersebut. ’’Ya mereka memandang ini sebagai produk tembakau. Padahal, jelas-jelas ini klub PB Djarum yang sudah mendapat penghargaan sebagai klub terbaik dari Menpora,’’ ucapnya.


Berita Terkait



add images