iklan

Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua, Muhammad Musa’ad mengonfirmasi bahwa terdapat beberapa bagian di kantor Gubernur Papua yang menjadi dampak demonstrasi massa, Kamis (29/8) lalu.

“Ada beberapa yang dibongkar pintunya. Ini semua sudah dilaporkan ke Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah Papua. Kami akan inventarisasi kembali, untuk mengetahui inventaris kantor yang hilang,” ungkap Muhammad Musa’ad.

Ini menurutnya penting dilakukan karena inventaris kantor merupakan milik negara, sehingga kehilangan maupun pengerusakan harus dicatat. “Artinya, kalau memang hilang, maka kami usulkan untuk dihapus dari neraca aset. Karena memang kalau sudah hilang, tidak bisa terus kita catat sebagai aset. Kalau terus dicatat sebagai aset, maka akan susah untuk dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

“Terkait juga dengan kehilangan, kita akan menyurat ke Polda Papua untuk datang mengecek di Pemprov Papua. Untuk kemudian dibuat berita acara kehilangan maupun pengerusakan dari fasilitas Pemprov Papua di kantor Gubernur. Berita acara ini menjadi dasar kita untuk menghapus neraca aset dengan tentunya berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya,” pungkasnya. (jp)


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images