iklan Perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi di Desa Sinarmarga, Kecamatan Mekakau Ilir, Rabu (31/7) dini hari, sekitar pukul 12:15 WIB.
Perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi di Desa Sinarmarga, Kecamatan Mekakau Ilir, Rabu (31/7) dini hari, sekitar pukul 12:15 WIB.

JAMBIUPDATE.CO, MUARADUA Perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap satu keluarga terjadi di Desa Sinarmarga, Kecamatan Mekakau Ilir, Rabu (31/7) dini hari, sekitar pukul 12:15 WIB.

Peristiwa menggemparkan ini terjadi di kawasan Talang Bali, desa kota baru kecamatan Mekakau Ilir. Dua warga desa, Endang (65) dan anaknya Jawani (30) tewas setelah dibacok kawanan perampok yang saat ini masih buron.

Sadisnya, jasad keduanya diikat dan diletakkan berdekatan di dalam pondok kebun kopi yang menjadi tempat tinggal korban.

Sementara istri korban, Rubiati (53) dan anak korban Rahimansyah (19) selamat setelah berhasil melarikan diri ke pondok warga terdekat.

Jaraknya sekitar 500 meter dari TKP. Korban Rubiati mengalami luka bacok di bahu kiri.

Saat ini Rubiati bersama anaknya Rahimansyah dirawat di rumah kepala desa Sinar Marga.

Sedangkan korban meninggal, Endang dan Jawani langsung disemayamkan di Kebun Talang Bali, Desa Kota Baru.

Bagaimana kronologi kejadiannya?

Menurut penuturan korban Rahimansyah, sekitar pukul 12:15 WIB, ada orang tak dikenal datang ke pondok mereka. Mulanya mereka mengetuk pintu dan memanggil nama korban. Modusnya pertama meminta obat karena mengaku sedang sakit.

Yang membukakan pintu bapak saya Endang, setelah pintu dibuka, pelaku langsung menusuk bapak, tutur Rahimansyah dengan nada lirih.

Setelah bapak saya, kakak saya bangkit mau keluar pondok juga langsung dihadang tiga orang dan juga ditusuk di bagian perut, jelasnya.

Sedangkan Rahimansyah dan ibunya, oleh para pelaku ditutup matanya dengan kain. Kemudian tangan dan kaki juga diikat. Mereka kemudian menanyakan dimana simpan uang, handphone dan kunci motor?

Saya sempat menjawab, kami tidak punya HP, apalagi uang. Ada motor itu kepunyaan Kades, kami ini anak buah Kades, ceritanya.

Para pelaku berada di pondok sekitar 30 menit, setelah mengambil kunci kontak motor, mereka pergi dari pondok.

Kami berdua sekuat tenaga melepaskan ikatan tangan dan kaki. Suasana malam gelap karena listrik tenaga batere kami dimatikan pelaku, jelasnya.

Tiga pelaku yang datang ke pondoknya semua mengenakan penutup muka. Setelah mereka mengambil dan mengeluarkan sepeda motor dari gudang bawah pondok, ketiganya langsung pergi.

Sempat terdengar langkah mereka kembali lagi ke pondok, namun ikatan di kaki dan tangan sudah berhasil kami lepas. Kami berlari sekuat-kuatnya, saya dan anak saya terpisah. Saya berlari ke tengah kebun dan tiarap sampai matahari terang, tutur Rumyati sambil menangis.

Sementara tetangga korban Misjaya menceritakan, ia tidak mengetahui peristiwa malam itu. Namun dirinya mendengar ada suara sepeda motor yang melintas pada tengah malam.

Saya benar-benar tidak tahu kejadian tadi malam, tapi saya mendengar motor melintas tengah malam tadi, katanya.

Barulah paginya saya di temui istri korban Rubiati , yang datang meminta tolong mengetahui jika sudah terjadi kejadian perampokan sadis yang menimpa tetangganya itu.

Rumyati bercerita, kakang mu di rampok tadi malam aku selamat karno berlari, mendengar itu saya langsung mengajak saudara Ratno, warga sini dan melapor ke kepala desa sinar Marga pak ilham, ujarnya.

Camat Mekakau Ilir menuturkan, kejadian luar biasa itu membuat dirinya seketika juga turun langsung ke tkp setelah mendapat laporan dari kades desa sinar marga.

saya turun langsung bersama kapolsek dan perangkat melihat tkp dan para korban, kata Camat Mekakau Ilir, Abdul Haris Nasution. (dwa/dir)


Sumber: www.sumeks.co

Berita Terkait



add images