iklan Para murid SDN 2 Teluk Sampit ketika mengikuti proses belajar di kelas yang serba terbatas. Foto Disik Kotim For Kalteng Pos
Para murid SDN 2 Teluk Sampit ketika mengikuti proses belajar di kelas yang serba terbatas. Foto Disik Kotim For Kalteng Pos

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Guru SDN Simomulyo I Surabaya, LST dikabarkan melakukan kekerasan fisik terhadap beberapa anak didiknya hingga mengalami trauma dan luka memar. Salah satu korban diketahui anak anggota Polrestabes Surabaya (anak polisi)

Saya baru tau setelah putri saya cerita ke kakeknya kalau dicubit oleh wali kelasnya karena kesalahan ketika salah mengajarkan tugas akan di cubit, kalau salah mengerjakan tugas dua kali akan dicubit dua kali. Kalau anak saya nakal saya bisa memaklumi ataupun ramai dikelas atau baigamana, jelas ibu korban, Sulistyaningtyas Utami, Selasa (23/7).

Tak terima dengan perlakuan tersebut, Sulistyaningtyas sempat melakukan klarifikasi dan IST sempat menyangkal atas tudingan kekerasan fisik yang dilakukannya.

Awalnya menyangkal, tapi setelah saya kirim bukti bukti foto luka putri saya akhirnya dia mengaku dan minta maaf, ujarnya.

Merasa peristiwa tersebut akan membawa trauma berkepanjangan bagi putrinya, Sulistyaningtyas pun meminta pertanggungjawaban ke pihak sekolah. Ia meminta agar Guru tersebut dimutasi dari SDN I Simomulyo.

Karena sudah ada beberapa korban, dan ini nggak baik bagi perkembangan psikologi anak. Karena sampai ada yang trauma dan tidak berani masuk sekolah. Kalau anak saya masih mau masuk sekolah, tandasnya.

Diungkapkan Sulistyaningtyas, ia bersama wali murid lainnya telah menemui Kepala SDN I Simomulyo. Hasilnya, pihak sekolah masih akan melakukan klarifikasi ke guru IST.

Besok jam 10 kami akan ditemukan dengan yang bersangkutan, ujarnya.

Saat ditanya apakah peristiwa kekerasan fisik terhadap buah hatinya tersebut akan dibawa ke ranah hukum, Istri dari Brigadir AH ini mengaku masih memilih jalur kekeluargaan.

Masih belum kepikiran kearah sana, sementara kekeluargaan aja dulu, pungkasnya

Terpisah, saat masalah ini akan dikonfirmasikan ke IST maupun ke Kepala SDN Simomulyo I, keduanya tidak berada di tempat lantaran dipanggil oleh Dispendik Kota Surabaya atas kasus ini.

Kami sudah menemui para orang tua tersebut. Sedangkan Kepala Sekolah sudah memanggil yang bersangkutan dan melakukan pembinaan internal dan sekarang sudah dipanggil di dinas, jelas kordinator kesiswaan SDN I Simomulyo, Marlikan.

(dhe/pojoksatu/rmol)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images