iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, SURABAYA - Satresnarkoba Polrestabes Surabaya berhasil menggagalkan pengiriman 30 kg ganja kering ke Jawa Timur.

Bandar mengirim barang haram tersebut dengan menggunakan bus rute akhir Surabaya. Kurir dan barang buktinya diamankan di depan garasi bus di Jalan Arjuno.

Kasatresnarkoba Kompol Memo Ardian menyatakan, penangkapan itu menindaklanjuti informasi dari tim Satresnarkoba Polrestabes Semarang.

Yaitu, ada bus Safari Dharma Raya yang ditengarai membawa pesanan ganja. Barang akan dikirim lewat jalur darat menuju ke Surabaya.

'Kami bantu back-up untuk wilayah Surabaya,' ujarnya.

Barang itu dikirim seorang bandar berinisial Y yang tinggal di Jakarta. Penerimanya adalah N yang tinggal di Gedangan, Sidoarjo.

Namun, dari hasil penyelidikan, alamat orang yang menerima pesanan itu ternyata fiktif. Anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya fokus membuntuti bus yang dicurigai sejak awal.

Pada Jumat dini hari (12/7) bus tersebut datang dan masuk ke kantor cabangnya di Jalan Arjuna.

Polisi yang bertugas di lapangan terus memantau pergerakan bus itu. Namun, belum ada tanda-tanda terkait keberadaan ganja tersebut.

Memo mengatakan, anggotanya diminta tidak gegabah. Informasi terus dikumpulkan. Polisi kemudian mendengar ada orang yang akan mengambilnya pada Jumat.

Polisi bisa melakukan pengawasan lebih dekat karena menyamar sebagai tukang bakso yang mangkal di depan kantor cabang tempat bus tersebut parkir.

Tepat pukul 03.00 dua orang terlihat datang. Mereka dicurigai sebagai orang yang akan mengambil barang pesanan tersebut. Setelah 30 menit, keduanya terlihat keluar membawa karung.

Anggota tim gabungan Satresnarkoba Polrestabes Surabaya dan Polrestabes Semarang langsung melakukan penyergapan.

Dari hasil penangkapan, dua orang itu bernama Kukuh Endit Prasetyo dan Abdul Basir. Keduanya dilumpuhkan dan diborgol karena berusaha kabur.

'Kami geledah isi paketan itu, ternyata memang benar ganja,' kata Memo.

Total ada 30 paket yang diamankan. Sepaket berisi 1 kilogram ganja kering. Ganja dikemas dengan menggunakan kardus rokok yang dilapisi lakban. Setelah itu, paketan tersebut ditempeli tulisan tembakau kering.

'Dilihat dari modusnya, jaringan ini bermain sangat rapi,' ucapnya.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2002 itu menyatakan, selain dua penerima ganja tersebut, anggotanya mengamankan M. Hardoni, sopir bus yang membawa ganja itu dari Jakarta ke Surabaya.

Dari pemeriksaan sementara, ganja tersebut akan dikirim ke sejumlah daerah. Mulai Situbondo, Bondowoso, Jember, sampai Banyuwangi.

Karena itu, sindikat pengedar ganja tersebut ditengarai punya jaringan di wilayah Surabaya untuk proses transaksi. (adi/c15/eko/jpnn)


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images