iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, PALEMBANG Sebanyak 4 kejadian kebakaran sudah melanda Sumsel dalam dua pekan terakhir. Mengantisipasi hal itu, Satgas Karhutlah berencana akan menggelar apel pasukan pada 10 Juli mendatang. Untuk lebih mematangkan persiapan dalam hal pencegahan Karhutlah.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengatakan jumlah titik hotspot terus mengalami peningkatan. Namun, hotspot yang terdeteksi tidak seluruhnya menimbulkan firespot. Untuk titik kebakaran hanya ada 4 titik sampai dengan hari ini (kemarin,red). Kalau untuk hari ini ada kebakaran di Ogan Ilir. Tim sudah dilapangan untuk memadamkan api, kata Iriansyah usai Rapat Koordinasi Karhutlah di Kantor BPBD Sumsel.

Iriansyah menjelaskan pihaknya juga telah mengusulkan pesawat TMC untuk menciptakan hujan buatan. Tapi hingga kini masih dalam proses. Itu kewenangan pemerintah pusat melalui BNPB dan BPPT, terangnya.

Proses pencegahan Karhutlah saat ini terus dilakukan tim Satgas Karhutlah. Mulai dari sosialisasi, pendidikan, pelatihan serta dukungan pasukan dari pemerintah pusat akan dikerahkan.

Nantinya, dari pemerintah pusat bakal ada penempatan pasukan di titik rawan. Kalau untuk di Sumsel, ada 4 daerah yang patut diwaspadai yakni OKI, OI, Muba dan Banyuasin, bebernya.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo mengatakan kondisi kemarau tahun ini lebih kering dari tahun lalu. Kemarau tahun ini, kemungkinan tanpa hujan sama sekali. Jadi kondisinya memang lebih kering dari tahun lalu, ujar Nuga.

Nuga mengatakan kondisi kekeringan sudah terjadi sejak dasarian keempat Juni. Ia menuturkan sejumlah wilayah sudah mengalami hari tanpa hujan mulai dari 20-60 hari. Kebanyakan terjadi di bagian tengah wilayah Provinsi Sumsel seperti di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, OKI dan OI. Sebagian OKU Selatan dan OKU Timur juga sudah ada yang mengalami kekeringan, pungkasnya. (kos)


Sumber: www.sumeks.co

Berita Terkait



add images