iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menguumumkan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat hingga Mei 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp530,8 triliun. Kenaikan signifikan tercatat pada dua pos utama, yakni belanja pegawai dan belanja barang, yang meningkat 15,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp458 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja pegawai tercatat sebesar Rp163,5 triliun atau naik 26,8 persen dibanding tahun sebelumnya yakni Rp128,9 triliun. Belanja tersebut mengambil 30,8 persen dari total seluruh belanja pusat.

Menurutnya, kenaikan belanja pegawai yang mencapai dua digit disebabkan dua hal. Pertama, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 5 persen yang dimulai pada April lalu.

Kedua, hal ini disebabkan karena pemerintah juga perlu membayar Tunjangan Hari Raya (THR) pada bulan lalu. Karena hal inilah makanya belanja pegawai kini pertumbuhannya mencapai 26,8 persen, kata Sri, Sabtu (22/6).

Ia menambahkan, sejatinya kenaikan belanja pegawai tahun ini pun di atas rata-rata lima tahun terakhir yang hanya 12,9 persen. Tak hanya untuk gaji dan THR, ternyata kenaikan belanja pegawai ini juga digunakan untuk menambah tunjangan kinerja beberapa kementerian dan lembaga.

Tapi tukin seharusnya sesuai dengan peningkatan kinerja dan peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) juga, ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga mencatat pengeluaran bagi pengeluaran operasional PNS, khususnya di dalam perjalanan dinas. Biaya perjalanan dinas secara tahun kalender hingga Mei tercatat Rp15,1 triliun atau naik 22 persen dibanding tahun lalu Rp12,4 triliun.

Tentu ini karena kegiatan yang ada di K/L yang aktivitasnya cukup tinggi sampai dengan bulan Mei ini terkait dengan Pemilu yaitu KPU, Bawaslu, TNI dan Polisi itu yang menyebabkan belanja perjalanan dinas naik, kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani

Selain belanja perjalanan dinas, belanja barang K/L juga mengalami kenaikan 16,9 persen menjadi Rp99,3 triliun dari tahun 2018 yang hanya Rp84,9 triliun. Penyumbang terbesar dari belanja barang ini untuk kepentingan internal K/L yang naik 39 persen menjadi Rp50,5 triliun untuk aktivitas pelayanan publik dan pemerintahan.

Sementara untuk realisasi belanja jasa mencapai Rp10 triliun naik 25 persen untuk biaya dan jasa kegiatan di K/L. Belanja untuk maintenance mencapai Rp8,6 triliun sedikit lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp10,2 triliun, pungkasnya. (fin/sam)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images