iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Tangis Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali pecah ketika menceritakan perjuangan sang istri, Kristiani Herrawati melawan sakit kanker darah selama empat bulan terakhir. Ani Yudhoyono merupakan sosok yang kuat dan tegar, meskipun di detik-detik terakhir ajal akan menjemput nyawanya.

SBY bercerita, tiga hari sebelum sang istri menghembuskan napas terakhir, dia bersama kedua putra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) beserta istri-cucunya telah bersiaga 24 jam di depan tempat tidur perawatan Ibu Ani.

Kala itu, tidak sejengkal pun dari pihak keluarga berniat meninggalkan Ibu Ani yang dalam kondisi semakin memprihatinkan.

Di kondisi yang semakin gawat tersebut, SBY beserta keluarga masih berharap dan berdoa agar Ibu Ani dapat kembali pulih sedia kala. Meskipun pihak keluarga sudah tahu bahwa dokter maupun perawat telah menyatakan kondisi Ani Yudhoyono tidak bisa lagi bertahan pada Jumat (31/5). Tapi, Ani masih mencoba melawan penyakitnya itu di detik-detik terakhir.

Dari statistik, indikator yang ada di layar monitor sebagian perawat dan petugas medis mengatakan she could not survive, soon pass away. Tetapi ibu Ani masih berusaha bertahan selama 24 jam. Perawat mengatakan, She is really strong woman, kata SBY di pendopo kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6).

Kepergian Ani Yudhoyono berlangsung cepat dan tenang. Almarhumah telah menemani SBY selama 46 tahun dan melewati pahit getirnya hidup. Baik sebagai istri tentara maupun ibu negara.

Detik-detik kepergian, Ibu Ani pun disaksikan langsung oleh seluruh anak dan cucunya. Semuanya melihat kepergian Ani untuk selama-lamanya.

Melihat pendamping hidupnya telah pergi kepangkuan Tuhan, Ketua Umum partai Demokrat itu lantas mengucapkan kalimat perpisahan terakhir kepada Ani. Sembari terisak tangis, SBY menceritakan telah ikhlas atas kepergian Ani Yudhoyono.

Saya cium keningnya. Saya ucapkan, selamat jalan istri tercinta good bye. Semoga engkau hidup tenang dan bahagia di sisi Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa, terangnya.

SBY menyatakan ia kini telah ikhlas untuk melepaskan kepergian Ani. Dia menilai Tuhan telah mengambil keputusan yang tepat. Pasalnya, pria kelahiran itu Pacitan, Jawa Timur itu tidak tega melihat Ani yang bertahan hidup dengan peralatan medis yang sangat menyiksa.

Saya tidak ingin Ibu Ani suffering to much di luar beban seorang manusia. Allah SWT bebaskan itu. Tuhan cegah itu. Terima kasih Tuhan telah bebaskan Ibu Ani dari penderitaan yang tidak sepatutnya dia tanggung, pungkasnya. (jp)

 


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images