iklan ABE BANDOE/ FAJARSATWA. BBKSDA Sulsel melepas puluhan burung pleci di pelataran Hotel MaxOne, Rabu, 22 Mei. Selain burung pleci juga ada hewan lainnya. Mulai dari monyet, hingga buaya.
ABE BANDOE/ FAJARSATWA. BBKSDA Sulsel melepas puluhan burung pleci di pelataran Hotel MaxOne, Rabu, 22 Mei. Selain burung pleci juga ada hewan lainnya. Mulai dari monyet, hingga buaya.

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel melepas satwa dan mencanangkan penanaman tumbuhan langka di pelataran Hotel MaxOne, Rabu, 22 Mei. Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari keanekaragaman hayati dunia.

Kepala BBKSDA Sulsel, Thomas Nifinluri mengatakan, pelepasan satwa liar ini bertujuan utnuk mengembalikan hewan ke habitatnya. Seperti, buaya muara, monyet, kakatua jambul kuning, kring-kring bukit, ular sanca kembang, kuskus tembung dan tanah hingga pleci.

Kepala Sumber Daya Kinetik BBKSDA Sulsel, Hariyono menambahkan, pelepasan satwa-satwa liar ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Harus memenuhi beberapa kriteria.

Jenis satwa, kata dia, harus dilepas di satu habitat yang sebelumnya tidak ada jenis seperti itu. Karena akan ada polusi genetik, Ungkapnya
Jenis satwa yang akan dilepas, juga harus sehat. Karena kalau berpenyakit, itu akan menyebar ke jenis satwa lainnya. Karena itu, hanya ada satu jenis satwa yang dilepaskan kemarin. Yaitu, 50 ekor burung pleci.

Selain itu, empat tanaman langka juga ditanam di halaman hotel MaxOne. Di antaranya eboni, kayu hitam, bambu kuning dan coppeng. Kami harap, masyarakat semakin sadar dengan ekosistem di lingkungan sekitarnya, jelasnya. (mg1/abg)


Sumber: Fajar.co.id

Berita Terkait



add images