iklan

JAMBIUPDATE.CO, BIRMINGHAM - Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan menjaga harum nama Indonesia dengan gelar juara ganda putra All England 2019.

Dalam partai final di Arena Birmingham, Minggu (10/3) malam, Ahsan (31 tahun) dan Hendra (34) mengalahkan pasangan muda dari Malaysia Aaron Chia (22) dan Soh Wooi Yik (21) dengan rubber game 11-21, 21-14, 21-12.
Tak lama usai memastikan gelar kedua mereka di All England (setelah juara di 2014), Ahsan sujud syukur di lapangan.Sementara Hendra, sempat tertangkap termangu, terdiam di tempat duduk di tepi lapangan, seperti masih tak percaya mereka masih bisa juara.
The Daddies, julukan mereka kini, sudah tiga tahun tanpa gelar di level elite. Gelar Super 1000 terakhir mereka sebelum All England 2019 ialah Dubai World Superseries 2015.

"Kami sangat senang karena ini adalah pertandingan yang prestisius, kami sangat senang," kata Ahsan, pemain kelahiran Palembang 7 September 1987.

"Setelah lima tahun? Kami juara All England lagi? Tentu saja kami sangat senang," timpal Hendra, pria kelahiran Pemalang 25 Agustus 1984.

Mungkin banyak orang yang tak memasukkan nama Ahsan / Hendra sebagai kandidat juara All England 2019.

Meski diunggulkan di tempat keenam dan datang ke Birmingham dengan status ranking tujuh dunia, Ahsan / Hendra masih diragukan.

Banyak ganda putra yang lagi hot yang datang ke All England 2019. Sebut saja Marcus Fernaldi / Kevin Sanjaya, Li Junhui / Liu Yuchen atau Takeshi Kamura / Keigo Sonoda. Namun, semuanya gugur sebelum final.

Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pendukung di sini dan semua pendukung di Indonesia. Mereka memberi dukungan yang sangat keras, memberi kami doa terbaik. Kami hanya bisa mengatakan terima kasih kepada mereka," tutur Hendra. (bwf/allengland/jpnn)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images