iklan

JAMBIUPDATE.CO, SURABAYA - Persebaya merupakan tim paling produktif di Liga 1 2018 dengan torehan 58 gol, 28 diantaranya berasal dari David da Silva dan Osvaldo Haay. Maka sangat layak jika keduanya masuk dalam line up terbaik pekan ke-31 versi Jawa Pos dan Statoskop. 

Pulihnya David da Silva sempat membuat posisi Osvaldo Haay terancam. Pemain 20 tahun itu harus rela kembali ke posisi aslinya sebagai winger. Sementara posisi ujung tombak kembali dipercayakan kepada Da Silva. Padahal, saat tampil sebagai striker, penampilan Osvaldo sangat garang. Dari empat laga, dia mengemas empat gol.

Sementara dari 14 laga saat turun sebagai winger, Osvaldo hanya mencetak dua gol. Maka wajar jika kembali bermain sebagai winger ketajaman Osvaldo ditakutkan menurun.

Namun, kemenangan telak 5-2 atas Bali United (18/11) menepis semua keraguan tersebut. Duet Osvaldo-Da Silva malah tampil sangat beringas.

Dua pemain ini malah asyik unjuk gigi. Da Silva mampu mencetak hatrick dan satu assist. Sementara Osvaldo mencetak brace dan satu assist. Duet Osvaldo-Da Silva seolah memberi sinyal bahwa lini depan Persebaya siap menerkam siapa saja. Modal berharga di tiga laga sisa.

"Keduanya pantas masuk tim terbaik. Mereka saling melayani dalam urusan mencetak gol dan assist," kata kapten Persebaya Rendi Irwan.

Spesial bagi Osvaldo, sebab dia tetap mampu tampil garang meski rurun sebagai winger. Lantas, apa rahasianya? Ternyata, dukungan Bonek -julukan fans Persebaya- di stadion I Wayan Dipta, Gianyar, mampu membuat spiritnya berlipat.

"Ini pengalaman luar biasa bagi saya. Bonek datang jauh-jauh ke Bali untuk mendukung kami," kata pemain kelahiran 17 Mei 1998 itu.

Dia juga enggan jemawa. Osvaldo menilai penampilan moncernya tak lepas dari peran rekan satu timnya.

"Saya sangat bersyukur. Tapi itu semua tak lepas dari kerjasama tim. Para pemain sudah bekerja keras di lapangan," tambah mantan penggawa Persipura Jayapura itu.

Lalu, soal duetnya dengan Da Silva, dia merasa cukup terkesan. Selain garang di lapangan, Osvaldo menganggap Da Silva punya kepribadian yang oke.

"Dia (Da Silva) punya hati yang besar. Respek kepada teman dan lawan. Dia sangat membantu tim. Ya, dia itu sang predator," ungkap Osvaldo soal tandemnya di lini depan itu.

Da Silva memang sangat layak disebut sebagai predator. Bagaimana tidak, hatricknya ke gawang Bali United membuat dia memimpin daftar top scorer dengan torehan 20 gol. Apagi, statistiknya dalam laga itu sangat efisien. Tiga kali melepaskan tendangan, semuanya berbuah gol.

"Da Silva itu pemain yang cerdas. Dia pandai mencari posisi kemudian mengelabui pemain belakang kami," puji pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Pujian tak hanya datang dari Widodo.

Yang mengejutkan, pujian juga datang dari Simon McMenemy, pelatih Bhayangkara FC yang dulu mendepak Da Silva dari skuatnya pada pra musim. "Da Silva pemain bertalenta. Dia penyelesai akhir terbaik di kompetisi ini," kata Simon.

Bagi Da Silva, ini adalah hatrick ketiganya di Liga 1. Sebelumnya, dia mencatatkan hatrick saat Persebaya bentrok kontra PS Tira (13/4) dan Mitra Kukar (22/9). Tapi, hatrick kali ini terasa berbeda bagi pemain 28 tahun itu.

Sebab, hatrick itu dia persembahkan kepada sang istri, Fany Pacanaro. "Istri saya sedang hamil, usia kandungannya 11 Minggu, hampir masuk tiga bulan," tegas pemain asal Brasil itu.

Sejatinya, dari Persebaya, bukan hanya Da Silva dan Osvaldo Haay yang masuk tim terbaik. Ruben Sanadi juga mengisi posisi bek kiri. Penampilannya untuk membantu lini depan cukup bagus. Terbukti, dia menyumbangkan satu assist. Sementara di belakang, dia juga disiplin dengan melakukan enam intersep dan empat sapuan.

Pelatih terbaik juga diberikan kepada Djadjang Nurdjaman. Pelatih Persebaya itu mampu menjaga performa anak asuhnya untuk tetap tampil agresif meski berlaga di kandang lawan.

"Kuncinya adalah tetap konsisten dengan game plan yang sudah disiapkan. Tetap main terbuka dengan determinasi tinggi," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu. (gus)

 

 


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images