iklan

JAMBIUPDATE.CO, Pimpinan Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra, Sutan Adil Hendra (SAH) menyampaikan keprihatinannya akan maraknya kekerasan verbal dan audio visual dalam dunia maya. Pria yang akrab disapa Pak Haji ini merasa prihatin dengan kehidupan di dunia maya atau media sosial (medsos) yang menjadi tempat untuk mencaci maki. Apalagi dalam situasi saat ini dimana banyak ujaran kebencian di media sosial yang mengarah ke SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), ungkapnya ketika berdialog dengan para siswa sekolah menengah di Provinsi Jambi (7/8) kemarin.

"Kita sangat prihatin dengan apa yang terjadi di dunia maya bagaimana pengguna media sosial menggunakan medsosnya untuk ajang mencaci maki, mem-bully orang lain bahkan kepada tokoh yang kita hormati dan kagumi," jelasnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi ini meminta masyarakat, terutama yang aktif bersuara di medsos menjadi bagian dari kelompok yang menjaga etika dan tetap memperhatikan moralitas kebangsaan dan keagamaan.

Dengan tetap menjaga moralitas dan nilai-nilai agama, lanjut SAH, diharapkan para pegiat media sosial bisa menyaring setiap informasi yang didapatnya sebelum disampaikan kembali ke masyarakat.

"Ketika itu viral di medsos bahkan oleh relawan yang sesungguhnya harus menjaga etika itu sungguh sangat memprihatinkan. Itu harus ada objektifitas, rasionalitas dan kemampuan kita untuk bisa menjaga menyaring informasi dengan baik," jelasnya.

Kegaduhan di dunia maya atau medsos ini memang sudah berlangsung seiring kehadirannya. Meskipun, pemerintah telah membuat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), untuk menjadi pedoman penggunaan medsos. Maka menjelang pemilu ini SAH menghimbau semua masyarakat dapat mengedepankan sopan santun dalam menggunakan media sosial, agar jangan menimbulkan masalah di tataran sosial kita, tandasnya. (aiz)


Berita Terkait



add images