iklan Jafar Ahmad
Jafar Ahmad

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Elektabilitas pasangan calon Zainal-Arsal unggul dibandingkan dengan pasangan calon lainnya dalam Pilkada di Kabupaten Kerinci.

Berikut hasil wawancara Jambi Link dengan Direktur Eksekutif Idea Institute Indonesia, Jafar Ahmad, Sabtu 23 Juni 2018 lalu di Kerinci.

Jafar Ahmad menjelaskan, pihaknya sudah dua kali melakukan survei jelang pemilihan agar akurasi dari hasil tak berbanding jauh dengan hasil pemilihan. Dari dua kali survei tersebut, hasilnya tetap sama, pasangan Zainal-Arsal unggul dari pasangan lain.

Ini rincian hasilnya:

Survei pertama dilaksanakan tanggal 23 29 Maret 2018.  Pewawancara berjumlah 44 orang, supervisor berjumlah 5 orang, masing-masing mendampingi sekitar 8-11 pewawancara. Manager survei 2 orang, pengentry data dan pengolah data 5 orang. Margin of Error 4,6 % dengan tingkat kepercayaan 95% .

Kemudian profil demografis, jenis kelamin dan umur dikontrol berdasarkan populasi, sedangkan variable demografis lainnya (Suku, agama, pendapatan, pekerjaan, dst) diperoleh dari systematic random sampling (sampel acak yang diambil secara sistematik). Kuesioner direncankan 450 dan kuesioner diolah 451. Jumlah desa yang masuk dalam wilayah survei, 149 dari 287 desa.

Tingkat elektabilitas Zainal Abidin-Arsal Apri unggul dengan angka mencapai 25 %. Kemudian diurutan kedua pasangan Monadi-Edison dengan tingkat eletabilitas mencapai 20 % dan diurutan buncit pasangan Adirozal-Ami Taher dengan tingkat eletabilitas 19 %. Sebanyak 19 % masyarakat menyatakan tidak tahu dan 17 % merahasiakan pilihan.

Sedangkan elektabilitas paslon tanpa variabel tidak tahu, eletabilitas Zainal Abidin-Arsal Apri menjadi 39 %. Kemudian disusul pasangan Monadi-Edison dengan eletabilitas mencapai 31 % dan diurutan terakhir pasangan Adi Rozal-Ami Taher 30 %.

Kemudian, survei kedua yang dilakukan Idea Institute Indonesia dilaksanakan tanggal 15 20 April 2018. Pewawancara berjumlah 72 orang, Supervisor berjumlah 7 orang, masing-masing mendampingi sekitar 10-13 pewawancara. Manager survei 2 orang, Pengentry data dan pengolah data 6 orang.

Kuesioner direncankan 1000 dan kuesioner diolah 998. Margin of Error 3 % dengan tingkat kepercayaan 95%. Profil demografis, jenis kelamin dan umur dikontrol berdasarkan populasi, sedangkan variable demografis lainnya (Suku, agama, pendapatan, pekerjaan, dst) diperoleh dari systematic random sampling (sampel acak yang diambil secara sistematik). Jumlah desa yang masuk dalam wilayah survei, 283 dari 287 desa.

Pasangan Zainal Abidin-Arsal Apri tetap unggul dengan tingkat elektabilitas 23 %. Kemudian, pasangan Adi Rozal-Ami Taher naik ke urutan kedua dengan tingkat eletabilitas 20,2 % dan diurutan terakhir pasangan Monadi-Edison dengan elektabilitas 20%. Sebanyak 20,6% masyarakat menyatakan tidak tahu dan 16 % masih merahasiakan pilihan.

Sedangkan elektabilitas tanpa variabel tidak tahu, eletabilitas Zainal Abidin-Arsal Apri mencapai 36,4 %. Kemudian diurutan kedua pasangan Adi Rozal-Ami Taher mencapai 32% dan terakhir pasangan Monadi-Edison 31,6 %.

Menurut Jafar Ahmad, jika tidak ada dinamika politik yang keras, pasangan Zainal-Arsal akan memenangi Pilkada Kerinci.

Jafar sendiri memastikan jika pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak sistematis.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat, katanya. (*/adi)


Berita Terkait



add images