iklan Ilija Spasojevic belum mampu memanfaatkan kesempatan untuk mencetak gol ke gawang Korea Utara. (Chandra Satwika/Jawa Pos)
Ilija Spasojevic belum mampu memanfaatkan kesempatan untuk mencetak gol ke gawang Korea Utara. (Chandra Satwika/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, Timnas Indonesia U-23 melakoni laga kedua mereka di ajang PSSI Anniversary Cup, Senin (30/4). Kali ini lawan yang dihadapi adalah Korea Utara. Kekalahan di laga pertama melawan Bahrain, membuat Timnas besutan Luis Milla ini melakukan pendekatan menyerang yang kuat sejak menit pertama.

Menurunkan susunan pemain yang sangat berbeda dengan di laga pertama, Indonesia memang langsung memberi tekanan kepada pasukan Korea Utara. Bahkan dalam tempo 10 menit, setidaknya ada 2 peluang terbaik yang didapat Garuda Muda. Sayang, belum bisa berbuah gol.

Menit 13, Garuda Muda kembali mendapat peluang melalui serangan balik. Sayang umpan silang Febri Hariyadi gagal menemui Ilija Spasojevic yang sudah menunggu di depan gawang. Umpan Febri masih bisa dimentahkan pemain belakang Korut.

Namun demikian, perlahan tapi pasti kubu Korea Utara mulai bisa membangun ritme permainan. Memainkan umpan-umpan cepat, tim yang berkostum merah-merah ini beberapa kali memberikan tekanan. Beruntung, dengan pertahanan yang solid, serangan Song Kum Song dan kawan-kawan tak membuat Awan Setho harus bekerja keras menyelamatkan gawangnya.

Memasuki 30 menit babak pertama Korea Utara mulai bisa keluar dari tekanan dan berani menguasai bola. Bahkan sempat memberikan ancaman saat mendapat situasi set pieces. Beruntung, tidak membuat gawang Awan Setho kebobolan.

Secara umum, pasukan Korea Utara ini tak menunjukkan permainan yang lebih baik dari Timnas Indonesia di babak pertama. Pola serangan mereka relatif mudah ditebak karena kerap mengandalkan umpan pantul dan disertai pergerakan cepat para pemain depannya.

Namun, mereka langsung memberi ancaman berbahaya ketika mendapat situasi set pieces. Seperti yang terjadi pada menit 42 saat Korut mendapat tendangan sudut. Sebuah sundulan sempat membuat Awan Setho harus terbang untuk menyelamatkan gawangnya.

Setelah itu tak ada lagi serangan berbahaya yang dilakukan kedua kubu. Hasil imbang tanpa gol menutup babak pertama.

Babak kedua baru berjalan beberapa menit, gawang Indonesia nyaris kebobolan. Untunglah Awan Setho mampu mementahkan peluang terbaik Korea Utara itu dengan kakinya. Tampaknya di babak kedua ini Korut sudah lebih berani bermain terbuka dengan mengandalkan serangan dari sisi sayap.

Indonesia membalas tak lama kemudian. Sebuah tendangan Spasojevic hanya melintas tipis di mistar kiri gawang Kim Yu Il.

Septian David mendapat peluang melalui sebuah serangan balik dari titik tengah. Di depannya ada Osvaldo Haay yang sudah menunggu umpannya. Sayang, peluang di menit 66 ini berakhir dengan kegagalan karena Septian David kehilangan keseimbangan hingga bola bisa diamankan pemain belakang Korut.

Setelah banyak menekan sepanjang babak kedua, Korea Utara mampu mencetak gol ke gawang Awan Setho pada menit 77. Beruntung Jo Sol Song sudah berdiri pada posisi offside sebelum melanjutkan umpan silang. Gol ini pun dibatalkan wasit.

Babak kedua sepertinya menjadi momen kebangkitan Korea Utara. Mereka tampil lebih banyak menekan dan mengajak Indonesia bermain dalam tempo lebih cepat. Hal ini sebenarnya masih mampu diimbangi oleh pertahanan Garuda Muda. Meski konsekuensinya membuat stamina Hansamu Yama dan kolega cepat terkuras.

Stamina yang lebih terkuras di babak kedua membuat pasukan Indonesia kerap kesulitan mengatasi serangan Korut. Menit 79, Andy Setyo pun akhirnya harus digantikan Bagas Adi karena kondisi fisiknya sudah tak mampu lagi melanjutkan pertandingan.

Serangan balik kembali jadi andalan Garuda Muda untuk menggempur pertahanan Korut. Menit 88, Febri kembali mendapat bola serangan balik. Umpannya sudah sangat terarah tapi mampu didahului oleh pemain belakang Korut, hanya menghasilkan tendangan sudut.

Dalam lima menit masa injury time, Indonesia dan Korea Utara saling balas menyerang. Namun, penyelesaian akhir yang kurang baik membuat setiap serangan masih belum bisa mencetak gol.

Laga pun akhirnya harus berakhir dengan imbang tanpa gol. Hasil ini membuat posisi Garuda Muda untuk bisa meraih prestasi di PSSI Anniversary Cup ini masih berat.

Susunan Pemain
Korea Utara U-23: Kim Yu Il, Song Kum Song, Jon Se Gye (Kim Chung Il 72), So Jin Hyok, Jo Sol Song, Kim Kum Chol, So Jong Hyok, Kim Nam Il, Kang Kuk Chol (Cho Kwang 86), An Song Il
Pelatih: Jo Song Il

Indonesia U-23: Awan Setho, Gavin Kwan, Andy Setyo (Bagas Adi 79), Hansamu Yama, Ricky Fajrin, Zulfiandi, Muhammad Hargianto, Febri Hariyadi, Septian David Maulana (Evan Dimas 71), Saddil Ramdani (Osvaldo Haay 46), Ilija Spasojevic
Pelatih: Luis Milla

(adw/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait