Warga Kota Jambi diminta waspada terhadap tiga penyakit yang sangat rawan berjangkit saat peralihan musim, terutama dari musin panas ke musim hujan. Tiga penyakit tersebut, yaitu, Demam Berdarah Dengue (DBD), campak dan Infeksi Saluran Pernafasan Akus (ISPA).
‘’Warga Kota Jambi kita minta untuk mewaspadai tiga penyakit ini,’’ ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi Polisman Sitanggang melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Erwan Mujio.
Menurutnya, khsusu untuk campak, saat ini sudah ada 11 penderita. ‘‘Pada musim yang tidak mentu ini, yang paling diawasi adalah penyakit campak, saat ini semenjak musim peralihan sudah ada 11 orang yang positif terjangkit, dan pada umumnya yang terjangkit tersebut adalah anak-anak,’‘ kata Erwan.
Menurutnya, penyebab terjadinya penyakit campak tersebut dikarenakan sistem kekebalan tubuh anak yang menurun, disamping itu juga dikarenakan musim yang tidak menentu.
‘‘Kekebalan tubuh si anak lemah, jadi itu memudahkan si anak terkena penyakit, mungkin pada saat bayi tidak mendapatkan kekebalan tubuh atau imunisasi sehingga penyakit campak mudah terjadi padanya,’‘ tambahnya.
Namun untuk antisipasi, sendiri, dia mengatakan saat ini sudah ada kegiatan dari pihak dinkes untuk melakukan penanggulangan penyakit campak tersebut.
‘‘Sekarang kita dari dinas kesehatan sudah ada kegiatan pemberian kekebalan tubuh pada anak-anak, untuk membantu agar anak-anak tidak terkena campak. Selain itu, kita minta warga juga ikut membantu untul antisipasi penyakit tersebut agar tidak menyebar,’‘ ungkapnya.
Selain campak menurutnya yang menjadi pantauan Dinkes secara terus menerus yakni penyakit ISPA. Dikatakannya, penyakit ini dalam bulan ini saja sudah ada sekitar 200 kasus.
‘‘ISPA tentunya menjadi pengamatan kita secara terus menerus, sudah ada 200 kasus di bulan ini saja,’‘ jelasnya.
Lebih lanjut, disampakannya juga, yang perlu diwaspadai disaat musim peralihan ini yakni DBD, dimana kata Erwan, sampai saat ini sudah terjadi 25 kasus DBD di Kota Jambi.
‘‘Kalau DBD, sudah kita pantau dibandingkan dengan tahun lalu, tidak terlalu meningkat. Memang dari bulan Mei hingga Juli sekarang memang ada terjadi kasus, akan tetapi tidak telalu luar biasa seperti tahun lalu,’‘ ujarnya.
‘‘Karena kita sudah melewati puncak DBD pada Bulan Juli, jadi DBD saat ini tidak begitu signifikant hanya sampai 25 kasus saja,’‘ jelasnya lagi.
Ditanyakan apakah sudah ada yang meninggal akibat penyakit DBD tersebut, Erwan mengatakan, sudah ada, akan tetapi dirinya belum mengetahui jumlahnya secara pasti.
‘‘Yang meninggal ada, tapi saya tidak ingat berapa. Yang pastinya kita minta warga waspada terhadap tiga penyakit tersebut,’‘ sebutnya.
Ditanyakan, tentang stok obat-obatan untuk antisipasi dan penanggulangan penyakit dimusim peralihan ini, dia mengatakan, Stok obat-obatan di Dinkes saat ini aman dan mencukupi.
‘‘Kalau obat-obatan, sementara tidak ada yang menjadi kendala, stok yang kita miliki cukup banyak,’‘ tandasnya.
sumber: je