iklan
Pengprov IPSI Jambi kini tengah mengolah data atlet Popda. Pengurus yang melakukan pemantauan terhadap atlet selama pekan olahraga daerah itu memang sengaja melihat langsung atlet yang turun.

Sekretaris Umum Pengprov IPSI Jambi, Amirullah, mengatakan pemantauan diperlukan untuk mendapatkan bibit pesilat muda. "Apalagi, IPSI kini kembali masuk program PPLP. Sebagai pengurus, kami juga punya tanggung jawab moral memberikan atlet terbaik untuk pembinaan di PPLP," jelasnya.

Dia juga mengatakan, bukan tidak mungkin atlet di Popda ini bisa direkrut untuk memperkuat tim Merpati Emas Jambi. "Tapi itu nanti, karena faktor usia. Peserta Popda kan masih punya waktu panjang," ungkapnya.

Setidaknya, lanjut Amirullah, pantauan yang dilakukannya ini untuk persiapan atlet masa depan. "Kita harus melihat jauh ke depan. Bisa saja nanti atlet Popda inilah yang akan menjadi tulang punggung prestasi pencak silat Jambi di PON XXI di Papua 2020 mendatang," tukasnya.

Secara umum ia melihat, persaingan pencak silat di Popda sangat bagus. Ini lantaran pola organisasi yang diterapkannya selama beberapa tahun terakhir. "IPSI memang dalam beberapa tahun terakhir selalu melakukan pemantapan organisasi hingga ke perguruan-perguruan di tingkat daerah. Inilah yang kemudian memunculkan atlet-atlet potensial yang turun di Popda kemarin," sambungnya.

Bahkan, diketahuinya di beberapa derah, atlet pencak silat yang diturunkan di Popda kali ini adalah hasil seleksi berjenjang. Seleksi berjenjang dilakukan sejak tingkat perguruan, desa, kelurahan hingga kecamatan dan kabupaten. "Inilah tujuan kami terus melakukan pembinaan organisasi hingga tingkat perguruan. Hasilnya, pesilat terbaik daerah yang bisa muncul di kompetisi puncak level provinsi seperti Popda ini," pungkasnya. (*)



Penulis: Indrawan Setyadi

Berita Terkait



add images