iklan Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Memiliki bisnis sendiri telah menjadi impian banyak orang, termasuk generasi milenial dan gen z. Generasi milenial adalah mereka yang lahir pada tahun 1980-1995, sedangkan gen z lahir pada tahun 1996-2015. Jika ingin memulai bisnis, ide bisnis apa yang cocok untuk generasi muda ini?

Generasi milenial dan gen z hidup pada era teknologi yang semakin maju, dimana internet mengalami perkembangan yang pesat. Di era yang serba online, semakin banyak peluang bagi milenial dan gen z untuk membuka bisnis hanya dengan modal kecil. Banyak juga yang mencari penghasilan sampingan secara online dengan main game di We88.

Bagi generasi milenial dan gen z yang sedang mencari ide usaha kecil-kecilan atau bisnis sampingan, simak beberapa ide bisnis dengan prospek yang menarik berikut ini.

Bisnis personal branding 

Generasi milenial dan gen z banyak menyukai bisnis yang sesuai dengan passion atau minat, atau menghasilkan produk yang memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya, jika Anda memiliki passion dalam bidang fashion, ada peluang untuk menyalurkan minat dan kreativitas Anda dengan membuat clothing brand sendiri. Produk personal branding juga cukup banyak diminati karena umumnya memiliki nilai unik yang menjadi nilai jual tersendiri.

Bisnis berbasis teknologi digital

Kaum milenial dan gen z umumnya mengikuti perkembangan teknologi digital. Jika teknologi digital adalah passion Anda, Anda bisa memulai bisnis yang berhubungan dengan teknologi. Dari yang fleksibel untuk dilakukan di waktu luang, misalnya membuka toko online, menjadi reseller, atau dropshipper. Jika ditekuni dengan baik, bisnis toko online atau reseller juga bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.

Ide bisnis lain yang bisa dipertimbangkan misalnya membuat digital marketing agency atau membangun startup. Dengan teknologi AI yang semakin maju, tentu kesempatan untuk bisnis berbasis teknologi digital ini semakin luas.

Menjadi content creator

Banyak generasi milenial dan gen z yang ingin menjadi content creator untuk media sosial. Menjadi seorang content creator memerlukan kreativitas dan konsistensi untuk membangun audiens di media sosial. Seorang content creator juga perlu selalu mengikuti tren yang sedang viral di media sosial, dan memiliki pemahaman yang kuat di bidang teknologi digital.

Setelah membangun audiens di platform media sosial seperti YouTube, Instagram, atau TikTok, selanjutnya monetisasi bisa dilakukan dengan endorsement, program afiliasi, dan sebagainya. Anda dapat menyesuaikan tema konten dengan minat dan passion Anda, misalnya kuliner, edukasi, kecantikan, dan lainnya.

Menjadi freelancer

Menjadi freelancer dengan menawarkan jasa digital seperti menulis konten, desain grafis, penerjemahan, virtual assistant, dan sebagainya dapat dilakukan baik sebagai pekerjaan tetap maupun sampingan.

Anda dapat bergabung dengan platform freelancer seperti Upwork, Fiverr, dan lainnya dan mendapat proyek freelance dari klien di berbagai negara. Menjadi freelancer dapat membuka kesempatan untuk menjangkau klien global dengan keahlian yang Anda miliki.

Menjadi admin media sosial

Banyak brand besar yang memerlukan admin untuk mengelola media sosialnya. Jika Anda memiliki hobi membuat konten yang kreatif dan menjangkau audiens di media sosial, Anda bisa menawarkan jasa untuk menjadi admin media sosial brand tertentu. Anda dapat mencari klien yang memerlukan jasa Anda dari platform freelancer dengan menelusuri proyek yang sesuai.

Bisnis live commerce

Saat ini live commerce pada platform belanja online dan TikTok semakin banyak diminati pelanggan. Maka live commerce ini bisa menjadi ladang cuan yang potensial bagi generasi milenial dan gen z. Pada sesi live, Anda dapat menjual produk dengan harga khusus dan berinteraksi langsung dengan calon pembeli.(*)


Berita Terkait



add images