JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN– Curah hujan yang tinggi pada awal tahun 2014 lalu, mengakibatkan 250 hektar lahan sawah yang tersebar di Kabupaten Sarolangun terancam rusak akibat rendaman luapan air sungai. Tentu saja, kejadian ini sangat merugikan petani.
Oleh sebab itu, Pemkab Sarolangun melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan, mendorong petani untuk mendapatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Ini jadi pengalaman bagi kita. Ada daerah-daerah tertentu yang perlu kita dorong untuk mendapatkan AUTP atau Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Itu setiap tahun biasanya ada alokasi. Banyak masyarakat kurang mau memanfaatkan ini,” kata Dedy Hendry, Kadis TPHP Sarolangun.
Pihak Dinas TPHP Sarolangun berharap, agar kejadian banjir yang menimpa petani pada tahun ini, menjadi peringatan untuk para petani yang ada di daerah-daerah rawan banjir agar dapat memanfaatkan AUTP.
“Terutama para petani yang tinggal atau memiliki lahan daerah-daerah yang rawan banjir, itu (AUTP) yang akan kita dorong,” terangnya.
Untuk diketahui, akibat banjir yang melanda Kabupaten Sarolangun beberapa pada awal Januari lalu, ada sebanyak 250 hektar lahan sawah di Sarolangun terkena banjir. Namun lahan yang mengalami kerusakan hanya sekitar 8 hektar.
“Termasuk kemarin yang informasinya yang sudah siap panen di daerah Sungai Keradak itu ada padinya yang sudah panen lebih kurang 90 kaleng. Kemudian yang sedang menunggu panen ada sekitar 3 hektar,” ungkapnya.
Saat ditanya terkait bantuan untuk para petani, Dedi Hendri yang juga menjabat sebagai Pj Sekda Sarolangun ini mengakui, bahwa saat ini tidak ada stok untuk bantuan, tapi pihaknya sudah minta ke provinsi dan provinsi mengajukan ke pusat.
“Kita sebenarnya ada kegiatan pengadaan benih padi ini, tapi karena proses APBD kita belum jalan maka kami belum bisa berbuat apa-apa. Mudah-mudahan nanti sambil menunggu waktu, cuaca sudah lebih baik dan bagi petani yang akan tanam In syaa Allah akan segera upayakan bibit,” pungkasnya. (hnd)
