iklan Kisah Sukses Desrianti, Pendiri Lembaga EDU RESEARCH, Jurnalnya Sempat Ditawar Rp 200 juta Tapi Ditolak
Kisah Sukses Desrianti, Pendiri Lembaga EDU RESEARCH, Jurnalnya Sempat Ditawar Rp 200 juta Tapi Ditolak

Jurnal yang diberi nama EDU RESEARCH : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (akses : iicls.org) dibidik oleh banyak tenaga pendidik, salah satu Dosen perguruan tinggi ternama di Provinsi Jambi pernah menawarkan diri untuk menanam saham dalam pengembangan jurnal tersebut, sampai ada yang menawarkan diri untuk membeli dengan harga fantastis.

“Salah satu kenalan yang berprofesi sebagai dosen pernah menawarkan diri untuk menanam saham dalam pengembangan jurnal ini. Karena lembaga penerbit jurnal ini adalah lembaga swasta, jurnal ini juga pernah ditawar untuk dibeli dengan harga 200 juta Rupiah. Sungguh menggiurkan, namun tawaran-tawaran tersebut kami tolak, karena kembali lagi kepada niat awal kita yaitu semata-mata untuk memberikan kemudahan bagi teman-teman yang memiliki kualitas meneliti dan menulis dengan baik, serta sebagai referensi bagi peneliti lainnya” katanya.

Berdasarkan pengalaman ini, ia diundang beberapa instansi pendidikan untuk menjadi narasumber kegiatan seminar, dan pelatihan. Nama Desrianti Sahida mulai dikenal dalam cakupan yang lebih luas, ia dipercaya dapat membimbing pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengajuan usulan penetapan angka kredit, pendidik dan tenaga kependidikan yang berkonsultasi kepadanya tidak hanya dari Sungai Penuh dan Kerinci saja, namun ada juga yang dari Muaro Bungo, Batang Hari, dan Kota Jambi juga.

“Saya juga tidak menyangka, ketika yang datang berkonsultasi kepada saya adalah pendidik dan tenaga kependidikan dari kabupaten/kota tetangga, ada yang datang langsung ke kantor kami, ada juga yang berkonsultasi melalui wa, sampai salah satu petugas harian kami pernah bilang Ibu ini sudah bisa disebut konsultan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Jambi”.

Ia dikenal atas kepiawaiannya dalam menyampaikan materi, seperti cara melaporkan karya inovatif agar memiliki nilai, kegiatan pelatihan/seminar/webinar yang diikuti dapat diterima, dan lain sebagainya.

“Saya gemar membedah undang-undang, terutama tentang pendidik dan pendidikan. Dari undang-undanglah kita bisa menentukan arah dan tujuan tugas kita. Dari sana juga saya dapat membimbing tenaga pendidik dan kependidikan dalam membuat SKP, PKG, Karya Inovatif, Karya Ilmiah, dan lain sebagainya.Kegiatan seperti ini dapat saling memberi manfaat, bagi saya dapat bermanfaat sebagai pelaporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, bagi tenaga pendidik dan pendidikan adalah untuk menambah wawasan dalam membuat SKP, PKG, Karya Inovatif, Karya Ilmiah, dan lain sebagainya mempunyai nilai. ”Tutupnya.(hdp)


Berita Terkait



add images