iklan

JAMBIUPDATE.CO, - Dua Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua bersaing menunjukkan gengsi dan kekuatan. Kedua pimpinan KKB yang kerap melakukan aksi teror adalah Yotam Bugiangge dan Egianus Kogoya. Masyarakat Papua justru menjadi korban.

Salah satu aksi teror yang dilakukan KKB pimpinan Yotam Bugiangge adalah gangguan keamanan yang terjadi di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak Jumat (26/5).

Mereka menembaki rombongan aparat TNI-Polri yang sedang patroli di Kampung Nogolait. Kontak tembak kembali terjadi pada 29 Mei 2023 dan mengakibatkan 162 warga Kampung Nogolait mengungsi ke pusat Kota Kenyam.

Yotam Bugiangge merupakan pentolan KKB mantan anggota TNI yang berkhianat. Dia membelot dan bergabung menjadi gerombolan KKB yang melakukan aksi teror ke masyarakat maupun aparat keamanan.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) lainnya yang juga melakukan aksi teror di bawah pimpinan Egianus Kogoya. Gerombolan KKB Egianus Kogoya yang bertanggung jawab pada pembakaran pesawat Susi Air dan menyandera pilot asal Selandia Baru, Philip Mark Merthens sejak 7 Februari 2023 lalu.

Egianus Kogoya dan kelompoknya juga pernah menyerang pos TNI di Distrik Mugi pada 15 April 2023 lalu. Akibat penyerangan itu, lima personel TNI gugur.

Kelompok Egianus juga merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi serta beberapa peralatan komunikasi.

Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen mengatakan, aksi teror yang dilakukan Yotam Bugiangge dan kelompoknya, tidak terkait langsung dengan gangguan keamanan yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya maupun Yotam Bugiangge memang pernah melakukan aksi bersama pada Juli 2022 lalu. Namun, menurut AKBP Rio Alexander Panelewen, dua kelompok KKB di Papua ini merupakan kelompok berbeda.

Dia menilai aksi teror kedua kelompok berbeda itu bentuk dari persaingan dan adu gengsi kelompok. Mereka masing-masing ingin menunjukkan eksistensi atau keberadaannya dengan melakukan aksi teror dan gangguan kemanan.

KKB pimpinan Yotam Bugiangge juga ingin menunjukkan kekuataannya, karena KKB pimpinan Egianus Kogoya menyita perhatian dengan menyandera pilot asing.

Yotam sempat ke Yahukimo dan kembali ke Nduga. Itu karena mantan anggota TNI yang telah dipecat itu juga ingin menunjukkan kekuatan dan mengabarkan bahwa kelompoknya masih aktif.

Dari dua gerombolan KKB ini, AKBP Rio Alexander Panelewen menilai kekuatan KKB pimpinan Egianus Kogoya punya pengikut lebih banyak.

Akan tetapi, Yotam Bugiangge juga tidak bisa diremehkan, karena juga terus merekrut anggota baru dari Yahukimo. Dari dua kali kontak tembak di Nogolait, aparat keamanan memprediksi jumlah senjata KKB Yotam sekitar empat pucuk.

"Tapi kelompok Yahukimo juga gabung, sehingga jumlah senjata yang mereka miliki mungkin lebih," ungkap Rio. (fajar)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait



add images