iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Polresta Jambi telah melakukan pemanggilan terhadap pelaku dan para saksi terkait kasus pelecehan yang dilakukan oleh oknum salah satu perawat RSUD Raden Mattaher Jambi kepada seorang Mahasiswi Kedokteran Universitas Jambi.

Hal ini disampaikan oleh Kanit PPA Polresta Jambi, IPDA Chrisvani saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (1/12).

"Kalau tidak salah ada lima atau enam saksi sudah dipanggil, termasuk juga pelaku sudah kita panggil. Sudah diperiksa," ujarnya.

Kata Chrisvani, dari hasil pemeriksaan saksi pihaknya harus melakukan gelar perkara terlebih dahulu.

"Hasil gelarnya harus penyelidikan lebih mendalam, artinya masih dalam proses penyelidikan. Masih harus diselidiki lagi terkait tindak pidananya," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Mahasiswi Kedokteran Universitas Jambi diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh salah satu oknum perawat RSUD Raden Mattaher Jambi berinisial BP (49). Mahasiswi tersebut diketahui sedang magang di RSUD Raden Mattaher Jambi.

IW (47) selaku ayah korban mengatakan, kejadian terjadi pada Senin 31 Oktober 2022 lalu, saat korban sedang mengambil data riset di dekat Ruang Operasi RSUD Raden Mattaher Jambi kemudian pelaku tiba-tiba mendorong anaknya dari belakang.

Pelaku mendorong korban masuk ke salah satu ruang operasi yang sedang kosong. Kemudian pelaku menyentuh beberapa bagian tubuh korban hingga mencium pipi korban.

Saat itu pelaku juga sempat berupaya melepaskan masker yang dikenakan oleh korban.

"Pengakuan putri saya, dia langsung didorong ke ruang operasi dan langsung nyentuh beberapa bagian tubuh anak saya sampai mencium pipinya," ujar IW, Rabu (30/11).

Beruntung, saat pelaku sedang menjalankan aksinya terdengar langkah kaki beberapa perawat yang tengah berjalan di lorong tersebut yang membuat pelaku sempat mengendorkan cengkramannya kepada korban.

"Pas ada suara perawat di luar, dia agak lemas kan pegangannya ke anak saya. Waktu itulah anak saya cari kesempatan untuk berontak dan langsung lari," ucapnya.

Dikatakan ayah korban tersebut, putrinya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kampus.

"Anak saya tidak lapor saya langsung karena saya lagi gak di Jambi. Saya cuman ditelepon ada sesuatu, tapi tidak dijelaskan apa itu," katanya.


Berita Terkait