iklan

Setelah HBA, kata Fahrudin, CE tentu masuk dalam nominasi kedua apabila Golkar berhasil kembali mengamankn dua kursi. Ia berkemungkinan akan menggeser posisi Saniatul Lativa karena memiliki mesin  politik Golkar.

“Kalau CE serius ke Senayan, posisi Saniatul menjadi terancam. Tapi bisa saja ada kesepakatan politik, Saniatul nantinya akan di dorong maju di Pilkada Tebo,” sebutnya.

BACA JUGA: Ada H Bakri, Adi Rozal dan Nalim, PAN Juga Kompetitif ke Senayan

Sedangkan posisi AJB, lanjut Fahrudin, bisa saja melesat sejauh dirinya mampu memaksimalkan basis suara. Apalagi irisan kantong suara HBA dan CE  hampir sama, yakni di Sarolangun dan Kota Jambi.

“AJB harus lebih bekerja keras agar bisa mendulang suara lebih,” ungkapnya.

BACA JUGA: SAH Masih Jadi Icon Gerindra untuk Bertarung ke Senayan

Pada Pemilu 2019, Golkar akan kembali mendapatkan dua kursi apabila komposisi Calegnya diisi oleh empat tokoh tersebut. Terutama apabila HBA memutuskan kembali maju sebagai Caleg DPR RI untuk periode kedepan.

“Ada informasi HBA maju lewat perseorangan sebagai calon DPD. Jika ini benar, suara Golkar tentu akan turun, tidak seperti Pileg 2019 lalu,” katanya.

Sejumlah partai lain diluar Golkar, Fahrudin menilai lebih sulit mendapatkan jatah 2 kursi. Karena untuk  melampaui 360.297 suara yang dimiliki Golkar pada Pemilu 2019 lalu bukanlah kerja yang mudah.


Berita Terkait



add images