"Jadi kalau bisa membuat karya di Jambi, kenapa harus keluar. Artinya Milenial lebih baik di Jambi dan berkontribusi ke daerah sendiri," ungkapnya.
Ia menyebutkan, diera teknologi saat ini semua bisa dilakukan untuk menciptakan peluang. “Tau tidak, hampir 50 persen dari survei mengatakan, anak milenial itu lebih banyak mendapatkan ilmu bukan dari sekolah formal. Itu karena luasnya ilmu yang bisa di pelajari dari gadget,” ucapnya.
Tidak salah jika saat ini ada banyak anak milenial yang menulis dan menyampaikan pengalamannya di internel. Banyak sekali perubahan, termasuk kemampuan mereka menciptakan aplikasi.
“Kami berharap adik semua dapat memberikan kontribusi dari semua sektor, terutama untuk membangun Jambi kedepan. Kita siap meberikan dukungan,” pungkasnya. (aiz)
