iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Kebijakan pemerintah menghentikan sementara ekspor Crude Palm Oil (CPO) mulai berimbas kepada petani kelapa sawit di Jambi.

Sejak 3 hari terakhir, harga Tandan Buah Sehar (TBS) kelapa sawit terus mengalami penurunan tajam. Bahkan dari harga semula yang menyentuh 3.700 rupiah, turun drastis hingga ke angka 700 rupiah. Petani pun menjerit.

Salah satu petani sawit di Kecamatan Rimbo Ulu, Kabuparen Tebo, Budi (35) mengatakam, bahwa harga TBS dalam 3 hari ini terus turun. Bahkan pada minggu (24/4) kemarin sudah mencapai 1.200 rupiah/kilo. Dan Pada siang ini Senin (25/4), harga kembali anjlok bahkan menyentuh angka 700 rupiah.

‘‘Turun drastis, kemarin harganya 1.200, siang ini saya mau manen, tengkulak cuma sanggup beli 700, ntah gimana lagi,’‘ ujar Budi.

Kalau harga Rp 700 ini, kata Budi, dirinya cuma bisa dapat seperdua dari harga karena harus dikurangi upah manen yaitu 30 ribu rupiah perkwintal. 

‘‘Kalau harga segini (700 rupiah), mau nggak mau ya harus bagi 2 dengan upah panen yaitu 300 rupiah perkilo,’‘ ungkap Budi.

Walaupun demikian, kata Budi, sawitnya tetap harus dijual. Karena TBS sawit tidak bisa disimpan lama, hanya bertahan maksimal 2 hari.

‘‘Mau nggak mau harus kita jual, kalau disimpan 2 hari aja udah brondol dan busuk,’‘ terang  Budi. (bjg)


Berita Terkait



add images