iklan

JAMBIUPDATE.CO, MUARASABAK- Kebijakan harga minyak goreng Rp 14.000 per liter seharusnya diterapkan di pasar-pasar tradisional mulai Rabu (26/1). Namun realisasinya, pedagang di Pasar Rakyat Kecamatan Muara Sabak Barat belum bisa menjual minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter.

"Masih Rp 19.000 per liter. Ini kan harga dari distributornya masih tinggi. Saya juga jualnya enggak jauh dari harga modal. Jadi belum bisa Rp 14.000," kata Jamilah, salah satu pedagang di Pasar Rakyat Kecamatan Muara Sabak Barat, Kamis (27/1).

Jamilah mengaku, akan menjual minyak goreng Rp 14.000 per liter jika harga dari distributor sudah turun. Menurutnya, para pedagang sudah komplain kepada distributor soal harga minyak goreng yang masih tinggi.

"Kami juga sudah komplain ke distributor, tapi kan distributor cuma mengikuti produsen. Ndak mungkin juga kan distributor tiba-tiba jual murah ke kita, rugi dia," jelasnya.

Sementara itu, Pengusaha Tahu di Kecamatan Muara Sabak Barat, Darmanto juga kerap mengeluhkan harga minyak goreng yang tak kunjung turun. Kendati pemerintah telah mengeluarkan kebijakan minyak goreng harga murah, nyatanya tidaklah berpengaruh.

"Aduh aman gimana bang. Masih sama lah harganya. Tidak ada yang turun kata toke aku bang. Harga turun itu cuma di ritel elite aja bang," tukasnya. (lan)


Berita Terkait



add images